TEMPO.CO, Yogyakarta - Kasus susur sungai yang menewaskan 10 siswi SMPN 1 Turi Sleman membawa dampak bagi anak dan istri tersangka. Mereka mengalami tekanan mental.
Agus Rahman, kakak sepupu salah satu tersangka, Isvan Yoppy Andrian alias IYA, menceritakan penderitaan psikis yang dialami anak anak dan istri tersangka.
"Anak-anak IYA sempat tak mau sekolah karena takut dan sempat diejek temannya. Sekarang istri dan anak anaknya juga sudah mengungsi ke rumah saudara," ujar Agus ditemui di Yogyakarta, Rabu, 26 Februari 2020.
Agus menuturkan Isvan memiliki dua anak perempuan yang masing masing duduk di bangku kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar di Sleman. Sedangkan istrinya ibu rumah tangga. Anak-anak itu baru mulai berani pergi ke sekolah pada Rabu ini dengan pendampingan khusus pihak sekolah.
Agus mengatakan Isvan sejak Jumat, 21 februari 2020, atau saat kejadian memang belum pulang ke rumah karena peristiwa itu. Sejak dimintai keterangan polisi selaku penanggungjawab, Isvan langsung ditahan di Polres Sleman sehingga keberadaannya terus dipertanyakan anak-anaknya.
Wajah Isvan sebagai tersangka diperlihatkan dengan jelas oleh polisi pada Senin, 24 Februari 2020. Malangnya, saat itu salah satu anak Isvan sedang membuka Youtube dan melihat gambar ayahnya digunduli dan memakai baju tahanan. "Anaknya langsung buang hapenya dan makin ketakutan ke luar rumah," ujar Agus.