TEMPO.CO, Jakarta-Media Survei Nasional (Median) merilis hasil sigi yang memaparkan peluang perpindahan pemilih Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin pada pemilu 2024. Hasilnya, suara mereka kebanyakan menyebar paling banyak ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
"Pemilih Jokowi - Ma'ruf pada 2019 itu tersebar. Jadi tak terkumpul di satu orang. Mereka menyebar ke Ganjar, AHY, dan Khofifah (Indar Parawansa - Gubernur Jawa Timur)," kata Direktur Eksekutif Madani, Rico Marbun, saat konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 24 Februari 2020.
Dari hasil sigi, Ganjar yang merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, meraup 11,1 persen suara pemilih Jokowi-Ma'ruf. AHY menyusul di belakangnya, dengan nilai tipis 10,1 persen. Khofifah berada di peringkat berikutnya dengan 8,5 persen.
Capaian Khofifah sebenarnya sama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kemudian menyusul di bawahnya Sandiaga Uno dengan 7,5 persen dan Prabowo Subianto dengan 7,3 persen. Meski begitu, Rico mengatakan masih banyak pemilih Jokowi-Ma'ruf yang belum menentukan pilihan.
"Kalau kita lihat disini pemilih Jokowi - Ma'ruf yang belum menentukan pilihan itu ada sekitar 20 persen, jadi hampir dua kali lipatnya," kata Rico.
Sesuai aturan hukum, Jokowi tak dapat lagi maju dalam pilpres 2024 karena telah menjabat selama dua periode. Rico memperkirakan tak ada perubahan hukum dalam beberapa tahun ke depan, yang akan membuat Jokowi kembali dapat maju.
Hasil berbeda muncul dari survei terhadap pemilih Prabowo Subianto - Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu. Mereka secara solid masih memilih Prabowo kembali sebagai calon presiden terkuat dengan 33,7 persen. Namun yang mengejutkan, pilihan berikutnya bukan jatuh ke nama Sandiaga Uno, namun ke Anies Baswedan dengan 23,9 persen. Nama Sandiaga baru ada di peringkat 3 dengan 10,3 persen