TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan pernyataan yang berbeda dengan pejabat Kementerian Luar Negeri ihwal pemulangan 21 WNI dari Cina daratan ke Indonesia.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dan Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun mengatakan 21 WNI sudah dipulangkan dari Airport Beijing pada Senin, 10 Februari 2020.
Terawan menyatakan belum menerima laporan apapun dari Kemenlu terkait kepulangan para WNI tersebut. "Kapan itu? Ndak ada itu. Ndak ada. Kalau ada, Bu Menlu (Retno Marsudi) pasti sudah ngomong ke saya," ujar Terawan di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 11 Februari 2020.
Selain itu, kata Terawan, kepulangan para WNI dinilai sulit dilakukan mengingat pemerintah Indonesia masih menerapkan larangan terbang dari dan ke Cina. Status darurat kesehatan publik internasional atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga masih berlaku sampai saat ini.
"Jadi itu masih rencana. Belum ada, masih ditutup kok sampai sekarang," kata Terawan.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun mengatakan 21 WNI sudah dipulangkan dari Airport Beijing pada Senin, 10 Februari 2020. "Pagi tadi sekitar jam 09.30 mereka berangkat, kami baru memfasilitasi bersama-sama pemerintah daerah terkait memulangkan 21 orang dari Airport Beijing," kata Djauhari dalam video conference di Gedung Bina Graha, Jakarta.
Pelaksana tugas juru bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan 21 WNI tersebut telah mendapatkan surat keterangan sehat sehingga dibolehkan terbang meninggalkan Cina. "Mereka diberangkatkan dari Cina daratan di wilayah yang tidak diisolasi, dan mereka sudah menjalani proses pemeriksaan kesehatan dan mendapat sertifikasi sehat," kata Faizasyah di Gedung Bina Graha, Jakarta, hari ini, Senin, 10 Februari 2020.