TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepada para jajaran menterinya agar lebih berhati-hati saat membuat pernyataan. Hal ini tak terlepas dari banyaknya sorotan kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, yang dianggap memberi informasi menyesatkan, terkait Harun Masiku.
"Saya hanya ingin, saya hanya pesan, titip kepada semua menteri semua pejabat kalau membuat pernyataan itu hati-hati," kata Jokowi saat ditemui di Istana Negara, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Januari 2020.
Terlebih, jika yang dibicarakan menteri itu terkait dengan data, angka, dan informasi. Jokowi mengingatkan bahwa bila tak berhati-hati, maka pesan yang disampaikan bisa salah. "Jangan sampai informasi dari bawah, langsung diterima tanpa cek terlebih dulu," kata Jokowi.
Jokowi mengaku tak tahu penyebab Yasonna membuat pernyataan yang menyesatkan. "Saya tidak tahu. Tapi yang jelas untuk semuanya harus hati-hati dalam membuat pernyataan. Apalagi yang berkaitan dengan hukum," kata Jokowi.
Pernyataan ini terkait dengan keberadaan tersangka kasus suap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, Harun Masiku. Yasonna sebagai Menteri Hukum dan HAM yang membawahi Direktorat Jenderal Imigrasi, menyatakan Harun yang belum tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, tak ada di Indonesia. Namun dari temuan Tempo dan pengakuan istrinya, Harun diketahui sudah berada di Indonesia.