TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menginginkan kongres partai yang dia pimpin tersebut tak diwarnai saling cela. Dia juga berharap keluarga besar PAN kompak, sehingga kongres tak diwarnai gontok-gontokan.
“Kita mau kongres. Seperti yang saya sampaikan kongres itu suatu keniscayaan seperti yang biasa. Saya minta ke teman-teman jangan mau mencela saudara sendiri. Pak Asman dan Mulfachri kan sahabat saya, kenapa dimarah-marah, semua punya karya di partai kita,” ujar Zulkifli Hasan di Rakornas PAN di Hotel Millenium, Jakarta, Sabtu 7 Desember 2019.
Zulkifli berujar tak pantas ada gontok-gontokan di internal partai. Sebab, kata dia, PAN sudah mati-matian mengajak orang untuk bergabung. Di antaranya politikus Hanura Sarifudin Suding dan pendangdut Rhoma Irama. “Kok kita sendiri masih gontok-gontokan. Bahwa ada kompetisi sebuah keniscayaan lima tahun sekali, nanti kan udah kongres selesai kita lalui ini dengan baik,” ucapnya.
Zukifli ingin kongres PAN tahun ini bisa membawa catatan yang baik. Adapun siapa ketua umumnya nanti, ujar dia, merupakan takdir. Yang dapat dilakukan, menurutnya, hanyalah berbuat sebaik-baiknya.
Kabar perebutan posisi Ketua Umum PAN memang makin santer. Sebelumnya politikus senior PAN Putra Jaya Husin mengklaim para senior partai, termasuk Amien Rais, menginginkan Zulkifli Hasan tak lagi menjabat ketua umum.
Para senior yang dimaksud, menurut dia, ialah Amien Rais, Soetrisno Bachir, hingga Hatta Rajasa. Putra mengaku aktif berkomunikasi dengan tiga tokoh tersebut, baik secara langsung maupun lewat telepon. "Mereka minta ada perubahan kepemimpinan, confirmed ya, one hundred percent. Karena saya bicara langsung, bukan katanya-katanya," kata Putra Jaya di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, hari ini, Jumat, 6 Desember 2019.
FIKRI ARIGI | BUDIARTI UTAMI PUTRI