TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Menteri Pertahanan Prabowo Prabowo sejak hari pertama menjabat sudah berkomitmen mencegah kebocoran anggaran dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Hal ini selaras dengan perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rapat terbatas, Jumat lalu, 22 November 2019.
"Beliau menyampaikan, tidak ingin ada kebocoran dan korupsi dalam belanja Alutsista dan sektor pertahanan secara keseluruhan," kata Dahnil saat dihubungi Tempo, Ahad, 24 November 2019.
Prabowo akan menyampaikan sejumlah langkah untuk mencegah penyelewengan anggaran. "Mengecek alokasi anggaran untuk perbelanjaan apakah sesuai dengan kebutuhan pertahanan dan target MEF (minimum essential force) serta dapat dipertanggungjawabkan dari sisi ekonomis, efisien, dan efektifitasnya," ujarnya.
Dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi memerintahkan Prabowo agar mengubah pola pikir yang selama ini digunakan dalam setiap pengadaan Alutsista. Ia meminta agar tidak lagi berorientasi sekadar penyerapan anggaran atau proyek.
Saat ditemui setelah rapat, Prabowo mengatakan jika mendapat perintah untuk memastikan tidak ada penyelewengan anggaran negara dalam pengadaan Alutsista. "Beliau sangat tegas kepada saya, tidak boleh ada kebocoran, tidak boleh ada penyimpangan, penyelewengan."