TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Koordinator Bidang Penggalangan Khusus Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, kembali menyinggung ihwal komitmen Bambang Soesatyo atau Bamsoet mendukung Airlangga Hartarto sebagai ketua umum di musyawarah nasional Partai Golkar Desember mendatang.
"Biar masyarakat dan kader-kader Partai Golkar yang menilai dan mencatat kualitas seseorang. Seorang pemimpin itu dilihat dari keteguhannya memegang janji dan komitmen yang sudah diketahui masyarakat luas," kata Ace melalui pesan singkat, Jumat, 22 November 2019.
Orang dekat Airlangga ini lantas menyinggung ihwal pengkhianatan. Menurut Ace, majunya Bamsoet harus menjadi catatan bagi seluruh kader partai beringin.
"Kepada Ketua Umum Partai Golkar saja yang sudah menugaskannya sebagai Ketua MPR RI berani dikhianati dan tega untuk melanggar janji dan kesepakatan, apalagi kepada kader-kader Partai Golkar yang menjadi pejuang-pejuang Partai Golkar di akar rumput," ujarnya.
Terlepas dari soal komitmen ini, Ace mengatakan kubu Airlangga tak pernah menghalangi siapa pun untuk mencalonkan diri di munas. Golkar, kata dia, memberikan kesempatan kepada seluruh kader yang memenuhi syarat dukungan 30 persen pemegang suara untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum.
Selain Bamsoet dan Airlangga, setidaknya ada dua kader Golkar lain yang akan mencalonkan diri, yakni Ridwan Hisjam dan Indra Bambang Utoyo. "Itu menunjukkan Partai Golkar merupakan partai yang sangat demokratis dan terbuka," ujarnya.
Bamsoet memutuskan maju lagi sebagai calon ketua umum Golkar. Ia beralasan memutuskan maju karena Airlangga mengingkari komitmen. Menurut Bamsoet, Airlangga pernah berjanji untuk memfasilitasi para pendukungnya di alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat, tetapi tak dilakukan. "Saya committed kalau yang buat komitmen dengan saya juga committed," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 22 November 2019.