TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Korps Brigade Mobil atau Brimob bertindak tegas dan terukur menghadapi terorisme. Dia juga meminta Brimob tidak berkompromi dengan aksi-aksi teror yang mengancam nyawa manusia dan membahayakan warga.
"Harus galak terhadap terorisme," kata Puan saat menghadiri HUT Brimob ke-74 di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 14 November 2019.
Aksi terorisme berupa peledakan bom di Markas Polrestabes Medan terjadi kemarin, Rabu, 14 November 2019. Menurut kepolisian, pelaku peledakan bom Medan bernama Rabial Muslim Nasution, 24 tahun. Aksi itu menyebabkan enam orang terluka, empat di antaranya polisi dan sisanya warga sipil.
Puan memuji Brimob karena telah menjadi garda terdepan penanggulangan gangguan keamanan dan ketertiban nasional dengan eskalasi tinggi, seperti terorisme.
Di sisi lain, Puan meminta Brimob tak menggunakan kekerasan dalam menangani aksi unjuk rasa. Dia mengimbau Brimob tak terpancing emosi meski dihujat pendemo. "Ikuti SOP (Standart Operating Procedure) pengamanan dan patuhi garis komando. Jangan lupa aturan-aturan HAM ketika menghadapi unjuk rasa," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Ia memuji Brimob yang menurut dia lahir dari embrio pejuang kemerdekaan. Menurut Puan Maharani, sejarah mencatat peranan Brimob dalam operasi penumpasan dan pembersihan DI/TII Kartosuwiryo, DI/TII Daud Beureuh, PRRI, sampai operasi penumpasan DI/TII Kahar Muzakar. Brimob juga terlibat saat pembebasan Irian Barat. “Karena itu, bagi saya, komitmen Brimob mempertahankan NKRI dan Pancasila tidak perlu kita kita ragukan lagi," kata puteri dari Presiden kelima Megawati Soekarnoputri ini.