TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang rapat pleno DPP Partai Golkar, hari ini, Selasa, 5 Oktober 2019, Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar Bambang Soesatyo mengadakan rapat bersama pendukungnya di The Sultan Hotel, Jakarta, kemarin, 4 November 2019. Rapat di Ruang Asean 4 itu dihadiri sejumlah politikus Golkar pendukung, dari yang senior hingga yang muda.
Dalam forum tertutup itu terdengar samar-samar suara Nusron Wahid dan Andi Sinulingga berbicara menggunakan mikrofon. "Saya baru mendengarkan arah pembicaraan kawan-kawan," kata Bambang saat ditemui di sela-sela acara itu, Senin malam, 4 November 2019.
Bambang enggan menjawab saat ditanya apakah pertemuan itu untuk persiapan rapat pleno Partai Golkar nanti malam pukul 19.30 WIB. Beberapa yang hadir dalam acara itu adalah MS Hidayat, Yorrys Raweyai, Edi Kuntadi, Freddy Latumahina. Ada juga Nusron Wahid, Misbakhun, Andi Sinulingga, Elvis Junaedi, Darul Siska, Robert J. Kardinal. Politikus Golkar yang sempat pindah ke Partai Berkarya, Zainal Bintang juga hadir dalam rapt itu.
Dalam salinan undangan pleno, tertera agenda rapat adalah penentuan tempat dan jadwal musyawarah nasional Partai Golkar. Surat itu ditandatangani Azis Syamsudin sebagai pelaksana harian Ketua Umum Golkar dan Lodewijk F. Paulus sebagai Sekretaris Jenderal Golkar. Hingga pukul 17.00 WIB kemarin, sejumlah politikus loyalis Bambang mengaku belum menerima surat undangan itu.
Partai beringin kembali memanas menjelang musyawarah nasional pada Desember nanti. Kubu pendukung Airlangga Hartarto menyindir Bambang agar tak maju sebagai calon ketua umum. Bambang disebut telah berkomitmen tidak maju lantaran telah menjadi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. "Kalau melanggar komitmen kan biar masyarakat yang menilai, biar Allah yang melaknat, kan gitu," kata Ketua Tim Sukses Airlangga, Azis Syamsudin di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin, 4 November 2019.
Bambang pun melontarkan serangan balik. Dia menyebut Airlangga dan timnya gagal membaca rekonsiliasi di antara mereka beberapa waktu lalu. Menurut dia, Airlangga tidak merangkul pendukungnya menjadi alat pimpinan kelengkapan DPR atau untuk masuk komisi tertentu di DPR. "Tidak satu pun pendukung saya yang dirangkul berpartisipasi dalam membangun partai di tugas-tugas partai,” kata Bambang secara terpisah di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin, 4 November 2019.
Menurut Bambang Soesatyo, hal itu membuat pendukungnya menjadi lebih militan. Dia pun mengaku tengah mempertimbangkan apakah akan maju sebagai calon ketua umum di Munas Golkar mendatang.