TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat Mayor Jenderal dokter Terawan Agus Putranto sebagai menteri kesehatan untuk kabinet berikutnya. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Terawan setelah ia menemui Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019. "Dapat amanah baru, tugas baru yang harus saya laksanakan. Iya, benar," katanya saat ditanya apakah menjadi Menteri Kesehatan.
Imbas penunjukannya sebagai menteri kesehatan, Terawan menuturkan ia segera mengurus pengunduran dirinya dari institusi TNI . "Jadi saya mungkin begitu dilantik langsung pensiun," ucap dia.
Terkait tugas barunya, Terawan bercerita sempat berdiskusi mengenai pengelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan stunting. "Harapannya bisa terselesaikan dengan baik dan bisa membahagiakan semuanya," kata dia.
Terawan datang ke Kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 17.33 WIB dengan memakai kemeja putih lengan panjang. Hal ini di luar kebiasaannya yang kerap memakai seragam dinas TNI.
Dokter Terawan sempat menghebohkan masyarakat Indonesia dengan metode cuci otak menggunakan Digital Subtraction Angiography (DSA) yang dia lakukan untuk pengobatan stroke. DSA ini, kata dia, sudah didisertasikan di Universitas Hasanuddin bersama enam orang lain. Bersama-sama dengan rekannya itu, Terawan berhasil menerbitkan 12 jurnal internasional.
Jika ada yang mempermasalahkan soal metode atau jurnal itu, Terawan menganggapnya sebagai sebuah persepsi. Ia berdalih metode DSA sudah diuji secara ilmiah melalui pengujian disertasi tersebut. Disertasi Terawan mengenai metode DSA dipaparkan di Universitas Hasanuddin, Makassar pada Agustus 2016.