TEMPO.CO, Jakarta - Mahfud MD tampak sumringah saat tiba di Istana Negara Senin, 21 Oktober 2019 pagi. Mengenakan kemeja putih, Mahfud mengaku ditelepon tengah malam tadi oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Pukul 00.20 WIB ditelepon," ujar dia di Istana, Senin 21 Oktober 2019.
Mahfud mengatakan ia diminta Jokowi jadi menteri di Kabinet Kerja Jilid II. "Saya diminta membantu beliau untuk menjadi salah seorang menteri yang kalau tidak salah bakal dilantik besok lusa. Rabu pagi disuruh kumpul di sini," katanya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019.
Tapi Mahfud mengaku belum tahu pos mana yang akan ia tempati. Jokowi, kata dia, belum memberitahu soal itu. Jokowi hanya memberi kisi-kisi bahwa Mahfud akan mengurusi soal penegakan hukum, pelanggaran HAM, korupsi, hingga deradikalisasi.
Menurut Mahfud, penyelesaian semua hal itu harus dikawal oleh salah satu lembaga eksekutif. "Harus dimotori oleh lembaga eksekutif karena mempunyai semua perangkat yang diperlukan," ujar dia.
Mahfud pun menyatakan bersedia menjadi pembantu Presiden Jokowi selama lima tahun ke depan. "Saya nyatakan bersedia. Saya siap membantu negara. Tidak disebutkan (menteri apa) kalau dari cerita tadi bisa di bidang hukum, politik, di agama juga yang selama ini saya diisukan. Pokoknya di bidang itu," ujarnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu bukan orang baru yang ada di sekitar Jokowi. Ia sempat dikabarkan akan menjadi calon wakil presiden Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019 lalu.
Pertengahan Agustus 2018 lalu, Mahfud MD pernah blak-blakan menceritakan keputusan Jokowi yang tidak jadi menunjuk dirinya sebagai cawapres dalam Pilpres 2019. Cerita itu diungkapkan Mahfud secara detail di salah satu acara TV Nasional.
Dalam acara itu, Mahfud mengungkap, sehari sebelum mengumumkan cawapres, Jokowi sudah menjatuhkan pilihannya kepada dirinya. Namun, keputusan itu tiba-tiba berubah pada sore hari, di menit-menit terakhir sebelum Jokowi mengumumkan cawapres-nya di Restoran Plataran Menteng, Jakarta pada Kamis malam, 9 Agustus 2018.
Padahal, sore itu, Mahfud pun telah bersiap dan diperintahkan menunggu di Restoran Tesate yang terletak di seberang Restoran Plataran. Beberapa saat sebelum pengumuman cawapres, tiba-tiba dia ditelpon oleh Pratikno. "Pak Mahfud, sepertinya ada perubahan. Coba bapak kembali dulu ke tempat semula," begitu cerita Mahfud.
Pada akhirnya, Jokowi mengumumkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai cawapres-nya pada Kamis malam, 9 Agustus 2018 di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta. Duet Jokowwi-Ma'ruf kemudian memenangkan Pilpres mengalahkan Prabowo-Sandiaga.
AHMAD FAIZ