Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nama Menteri Diumumkan Hari Ini, Jokowi: Yang Baru Lebih Banyak

image-gnews
Presiden Joko Widodo didampingi keluarga keluar dari Istana Merdeka, Jakarta, untuk menuju Gedung Parlemen dalam rangka acara pelantikan presiden 2019-2024, 20 Oktober 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Presiden Joko Widodo didampingi keluarga keluar dari Istana Merdeka, Jakarta, untuk menuju Gedung Parlemen dalam rangka acara pelantikan presiden 2019-2024, 20 Oktober 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berjanji mengumumkan jajaran menteri kabinetnya pada hari ini, Senin, 21 Oktober 2019. Menurut Jokowi, susunan menteri Kabinet Kerja Jilid II sudah selesai. "Sudah rampung. Besok (hari ini) dikenalkan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019

Jokowi mengatakan, penyusunan Kabinet Kerja Jilid II sudah final dan tidak ada lagi perubahan hingga diumumkan. Jokowi mengaku masih mempertahankan sejumlah menteri pada Kabinet Kerja Jilid I. Namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang baru. "Yang baru lebih banyak," kata Jokowi.

Mengenai komposisi menteri berikut siapa saja orangnya belum bisa ditebak hingga Minggu malam. Di banyak grup media sosial seperti Whatsapp tersebar susunan Kabinet Kerja Jilid II. Namun susunan kabinet ini diragukan kebenarannya dan tidak jelas dari mana  sumber informasi tersebut.

Sejumlah kalangan berharap Jokowi tidak mengakomodasi nama-nama yang terkait dengan kasus korupsi. Baik itu yang sedang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau mereka yang diduga terlibat korupsi.

"Presiden Jokowi jangan terjebak memasukkan orang bermasalah dalam kabinetnya, apalagi orang yang sudah dipanggil KPK hingga mangkir dari beberapa panggilan," ujar pengamat politik dan hukum dari Universitas Muhammadiyah  Makassar Arqam Azkin, Minggu, 20 Oktober 2019.

Menurut Arqam, apabila para menteri masih tersandung kasus lalu masuk dalam jajaran Kabinet Kerja Jilid III, itu bisa menjadi beban dalam pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin. Bahkan, mereka bisa mengganggu jalannya pemberantasan korupsi seperti yang dituangkan dalam visi misinya saat kampanye.

"Masih banyak orang cerdas di negara kita yang mumpuni. Bila KPK telah mengincar nama-nama yang telah dipanggil, sebaiknya jangan dikasih masuk, apalagi oknum itu dari partai politik yang diduga terlibat korupsi," kata Arqam.

Rini Soemarno (Menteri BUMN), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), Nila Moeloek (Menteri Kesehatan), dan Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dalam acara perpisahan menteri Kabinet Kerja jilid I dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara, Jumat 18 Oktober 2019. (Instagram@triawanmunaf)

Ekonom dari Sumatera Utara Wahyu Ario Pratomo berharap Presiden Jokowi lebih banyak menempatkan orang-orang profesional dalam kabinetnya. "Orang-orang profesional khususnya di kementerian strategis sangat diperlukan untuk mewujudkan program Presiden Jokowi dalam pidatonya menyatakan harus kerja dan kerja cepat untuk membangun Indonesia," ujar Wahyu di Medan, Minggu, 20 Oktober 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara itu mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan sulit terbebas dari penempatan orang-orang partai. Karena itu, Presiden Jokowi mesti mengambil orang-orang yang bagus atau memiliki keahlian di bidang yang sesuai dengan kementerian. "Partai harus bisa memahami bahwa kadernya yang terpilih tidak lagi sibuk mengikuti kegiatan partai".

Saat pidato pelantikan, Presiden Jokowi menyatakan lebih ekstra hati-hati menyusun kabinetnya dalam mewujudkan kemajuan Indonesia. Presiden Jokowi menegaskan bahwa pada 2045, satu abad Indonesia merdeka, Indonesia akan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.

Indonesia diharapkan telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungannya Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan.  "Target-target itu memang hanya bisa dicapai kalau sejak sekarang pemerintah benar-benar serius bekerja membangun perekonomian dan meningkatkan sumber daya manusia," ujar Wahyu.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristyanto menyebut nomenklatur Kabinet Kerja Jilid II tak banyak berubah dari periode pertama. Intinya nomenklatur tersebut sesuai dengan konstitusi dan Undang-undang Kementerian. "Nomenklatur ya dari informasi yang kami tangkap tidak banyak mengalami perubahan," kata Hasto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Hasto mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah mengajukan nama-nama kandidat menteri kepada Jokowi. Namun Hasto tak menjawab saat ditanya siapa saja kandidat itu dan portofolio apa saja yang didapat PDIP.

"Nama-nama sudah diserahkan sama Ibu Megawati dan sudah dibahas secara mendalam dalam pertemuan sebanyak dua kali. Jadi kami tunggu apa yang akan disampaikan Bapak Presiden Jokowi".

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

51 menit lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan di RSUD Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 15 Maret 2024. Jokowi melihat proses pelayanan BPJS Kesehatan yang dia klaim sudah baik. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.


Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

1 jam lalu

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Joko Widodo, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan pemimpin G20 lainnya ketika mencangkul di hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali, Rabu, 16 November 2022. Biro Setpres
Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.


Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

2 jam lalu

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro menyampaikan sambutan saat deklarasi dukungan oleh Penjahit di Kediaman Prabowo, Kertanegara 4, Jakarta, Ahad, 14 Januari 2024. Penjahit yang tergabung dalam Penjahit Indonesia Raya (PIR) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.


Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

2 jam lalu

Logo OECD. Wikipedia.org
Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.


Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

3 jam lalu

Pimpinan Pusat GP Ansor tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk dilantik oleh Jokowi pada Kamis, 16 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.


Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

3 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus Calon Presiden Prabowo Subianto meninjau pembangunan Istana Negara dan lapangan upacara 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 18 Maret 2024. Foto: Tim Media Prabowo
Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.


Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

4 jam lalu

Petugas memeriksa pasien yang menjalani pengobatan cuci darah (Hemodialisa) di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Malang, Jawa Timur, Senin 7 Agustus 2023. Pemerintah Kabupaten Malang menonaktifkan sementara kepesertaan 679.721 warga yang terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan karena pembengkakan beban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sehingga tidak bisa mendapat layanan fasilitas kesehatan tingkat II di RSSA. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

Implementasi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS berorientasi pada peningkatan kualitas layanan kelas III pasien BPJS Kesehatan.


82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

4 jam lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.


Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan di RSUD Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 15 Maret 2024. Jokowi melihat proses pelayanan BPJS Kesehatan yang dia klaim sudah baik. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 15 Mei 2024 antara lain tentang besaran iuran BPJS Kesehatan setelah diganti sistem KRIS.


Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

14 jam lalu

Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.