TEMPO.CO, Surabaya - Sekitar seratus orang kelompok relawan dan simpatisan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin Surabaya menggelar syukuran di ruas Jalan Yos Sudarso, Ahad, 20 Oktober 2019.
Mereka membuat tumpeng setinggi tujuh meter yang terbuat dari buah-buahan dan hasil bumi. Di antaranya ketela rambat, ubi jalar, apel, sawi, kacang panjang, gambas, wortel, terong, nanas dan jeruk. Tumpeng itulah yang diperebutkan massa di akhir acara.
Sebelum rebutan tumpeng, acara bertajuk "Tasyakuran Kebangsaan" ini diisi dengan orasi tokoh relawan dan diteruskan dengan doa lintas agama. Tokoh relawan yang hadir ialah ekonom yang juga mantan dosen Universitas Airlangga Tjuk Kasturi Sukiadi dan pelawak Djadi Galajapo. Adapun organ relawan di bawah terdiri atas aktivis, seniman dan kelompok-kelompok nasionalis.
Tjuk yang bertindak sebagai sesepuh relawan mengatakan kegiatan itu diadakan sebagai wujud rasa syukur atas pelantikan Jokow-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden.
"Relawan sebagai kelompok masyarakat, mendukung Jokowi - Ma'ruf tanpa pamrih. Kami beda dengan partai koalisi yang mendukung Jokowi karena punya pamrih tertentu," kata Tjuk yang juga panitia "Tasyakuran Kebangsaan" ini.
Menurut dia kelompok relawan tetap mengawal Jokowi dengan sikap kritis. Tujuannya, kata Tjuk, supaya kepemimpinan Jokowi tetap berada pada jalur yang benar. "Agar Jokowi dan pembantu-pembantunya menjalankan amanat rakyat dengan benar. Itu saja (tujuan kami), tak ada kepentingan pribadi, tak ada kepentingan golongan," kata Tjuk.