TEMPO.CO, Sukoharjo - Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap lima orang terduga teroris di Solo dalam waktu yang hampir bersamaan, Selasa 15 Oktober 2019. Salah satunya adalah Achmad Sarwani, difabel yang hidup sebatang kara.
Ketua RT setempat, Tri Kasiyanto mengatakan Achmad adalah difabel yatim piatu yang sudah tidak memiliki keluarga. Ia tinggal menumpang di rumah salah satu warga Gang Murai, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. "Pemilik rumah merasa iba dan mempersilakannya menumpang di rumahnya," kata dia.
Polisi menggeledah rumah yang ditinggali Achmad, Rabu siang 16 Oktober 2019. Warga di kampung itu tidak mengetahui secara pasti pekerjaan Achmad. "Informasinya dia jualan boneka di sekitar Pasar Klewer."
Warga kampung itu kaget saat mendengar kabar bahwa lelaki 35 tahun itu ditangkap Densus 88. "Kami tidak menyangka dia bisa terlibat dalam kasus terror." Sebab, Achmad memiliki kelainan di tulang belakangnya.
Kasiyanto diminta polisi menjadi saksi penggeledahan. Polisi hanya menemukan dan menyita beberapa buku. "Tidak ada bahan peledak dan bahan kimia."
Selasa kemarin, 15 Oktober 2019, Densus 88 menangkapi lima terduga teroris di Solo dan sekitarnya dalam waktu hampir bersamaan. Mereka ditangkap di tempat terpisah. Belum diketahui keterlibatan mereka dalam jaringan terorisme.