TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan pemerintah tengah fokus pada pemulihan trauma bagi korban kerusuhan di Wamena, Provinsi Papua.
Wiranto pun menyebut para koran trauma tersebut akibat serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Yang terpenting adalah kita segera bisa menetralisir trauma itu, menjamin keamanan masyarakat," katanya di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Jumat lalu, 4 Oktober 2019.
Kerusuhan di Wamena menewaskan 33 orang dan membuat 6.784 orang mengungsi. Total pengungsi yang dievakuasi oleh TNI/Polri dari Wamena ke Kota Jayapura sebanyak 3.213 orang.
Wiranto menuturkan pemerintah dan tokoh-tokoh adat setempat akan memberi jaminan keamanan bagi masyarakat. Tapi Wiranto enggan menyebut langkah pemerintah untuk menjamin keamanan bagi masyarakat asli dan pendatang.
Dia juga tak menjawab ketika ditanya apakah akan menambah pasukan Polri dan TNI di Wamena. "Itu caranya enggak usah kan saya sampaikan," kata mantan Panglima ABRI tersebut.
Menkopolkam Wiranto meminta masyarakat pendatang di Wamena tak perlu mengungsi ke luar daerah untuk mencari perlindungan. Dia beralasan masyarakat adalah aktor utama penggerak ekonomi Wamena.