TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta menyatakan belum mendapatkan undangan resmi untuk bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ketua BEM UNJ Abdul Basit mengatakan undangan serupa juga belum diterima oleh Aliansi BEM Seluruh Indonesia.
“Kalau surat undangan ataupun undangan langsung tidak ada, begitu juga BEM SI. Sudah saya tanya kawan-kawan lain tidak ada,” kata Abdul Basit dihubungi, Kamis, 26 September 2019.
Aliansi BEM SI adalah wadah sejumlah badan kemahasiswaan universitas bernaung. BEM SI menjadi salah satu motor demonstrasi menolak revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi dan sejumlah rancangan UU kontroversial di depan Gedung DPR, pada 23-24 September 2019. Selain UNJ, sejumlah BEM yang bernaung dalam organisasi ini ialah Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, dan Universitas Padjajaran.
Setelah aksi demo di depan Gedung DPR, Presiden Jokowi mengatakan mengundang para mahasiswa untuk berdialog. Pertemuan rencananya akan dihelat pada Jumat, 27 September 2019.
Abdul Basit mengatakan pernyataan Jokowi yang diberitakan media massa tanah air itu sudah menjadi perbincangan di dalam grup percakapan tempat pengurus BEM SI bernaung. Namun, ia mengatakan para anggota BEM SI belum mendapatkan undangan resmi terkait pertemuan tersebut. “Pihak istana juga belum ada yang mengundang,” kata dia.