Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belasan Mahasiswa Paksa Masuk DPR, Ratusan Lainnya Tetap Anteng

image-gnews
Suasana demonstrasi di depan Kompleks Parlemen yang masih berlanjut pada Senin malam, 23 September 2019. Massa di depan Gedung DPR saling berhadapan dengan ratusan aparat polisi anti huru-hara. Tempo/Adam Prireza.
Suasana demonstrasi di depan Kompleks Parlemen yang masih berlanjut pada Senin malam, 23 September 2019. Massa di depan Gedung DPR saling berhadapan dengan ratusan aparat polisi anti huru-hara. Tempo/Adam Prireza.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDemonstrasi mahasiswa dari sejumlah universitas yang menolak perubahan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (revisi UU KPK) dan rancangan aturan lain yang dianggap kontroversial di depan Kompleks Parlemen kembali memanas pada Senin malam, 23 September 2019.

Kondisi tiba-tiba memanas saat sejumlah mahasiswa berdiri berhadapan dengan polisi. Mereka menerobos barikade polisi lalu memanjat gerbang utama Kompleks Parlemen. Sebagian lagi menggoyang-goyangkan pagar di samping gerbang hingga rusak. Berdasarkan pantauan Tempo, belasan pendemo berhasil masuk ke dalam area kantor anggota dewan itu.

Meski begitu, suara mahasiswa terpecah. Di saat rekan-rekannya memanjat gerbang dan menggoyang pagar, sebagian mahasiswa memilih untuk tidak bertindak anarkis. Terlihat hanya sebagian mahasiswa yang bertindak anarkis, sementara sisanya memilih duduk. 

Masing-masing koordinator lapangan kelompok mahasiswa bergantian mengimbau rekannya untuk tetap kondusif dari atas mobil barikade. “Teman-teman, turun. Saya mohon jangan terprovokasi. Ayo turun dan tetap kondusif,” ujar salah satu orator.

Kelompok kecil orang yang terlanjur anarkis tak mengindahkan ajakan tersebut. Sebagian mahasiswa tetap memaksa masuk ke dalam Kompleks Parlemen. Bersamaan dengan itu, imbauan agar tetap kondusif dari rekan mahasiswa lainnya terus diteriakkan.

Malahan, pendemo yang anarkis meneriaki koordinator yang berada di atas mobil barikade dan meminta agar kondisi tetap kondusif. “Turun lo turun! Jangan pengecut,” kata mereka.

Kondisi panas tak berlangsung lama. Begitu personel Direktorat Sabhara yang membuat barikade semakin banyak, mahasiswa yang sempat anarkis pun kembali duduk. Sementara itu, belasan mahasiswa yang sudah terlanjur masuk memilih untuk duduk di depan gerbang utama Kompleks Parlemen sambil mengibarkan bendera merah putih.

Sebelumnya, sebanyak 58 perwakilan mahasiswa dari 34 universitas diterima untuk menggelar audiensi dengan Baleg DPR. Meski begitu, hal tersebut tak sesuai dengan keinginan mereka yang ingin bertemu pimpinan.

Dalam demonstrasi kali ini, mahasiswa meminta DPR tak mengesahkan revisi UU KPK pada rapat paripurna yang digelar Selasa, 24 September 2019. Selain itu, massa yang kontra juga mengecam pembahasan RKUHP, serta RUU lain yang dianggap kontroversial seperti RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan, dan RUU Minerba. “Reformasi dikorupsi. Reformasi dikorupsi!” teriak massa demo mahasiswa tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ragam Tanggapan Soal Rencana Hakim Cuti Bersama Pekan Depan

2 jam lalu

Ilustrasi palu sidang pengadilan. legaljuice.com
Ragam Tanggapan Soal Rencana Hakim Cuti Bersama Pekan Depan

Ribuan hakim cuti bersama pekan depan. Ini dilakukan sebagai bentuk protes atas rendahnya kesejahteraan dan jaminan keamanan profesi mereka.


Jamaludin Malik Sang Ultraman, Anggota DPR Fraksi Golkar Ingin di Komisi III dan Memberantas Kejahatan

5 jam lalu

Anggota DPR dari Dapil Jateng II, Jamaludin Malik, menggunakan kostum Ultraman saat menghadiri acara pelantikan anggota DPR, Selasa, 1 Oktober 2024. TEMPO/Nandito Putra
Jamaludin Malik Sang Ultraman, Anggota DPR Fraksi Golkar Ingin di Komisi III dan Memberantas Kejahatan

Anggota DPR Fraksi Golkar, Jamaludin Malik mengatakan, alasannya menggunakan kostum Ultraman melambangkan pemberantasan kejahatan.


PAN, Gerindra, dan PKS Beri Respons Soal Wacana Penambahan Komisi di DPR

7 jam lalu

Sejumlah Anggota DPR RI saat mengikuti Rapat Paripurna terakhir periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2024. Selama periode 2019-2024, DPR telah menyelesaikan 225 Undang-Undang yang terdiri dari 48 RUU dari daftar Prolegnas 2019-2024 dan 177 RUU kumulatif terbuka. TEMPO/M Taufan Rengganis
PAN, Gerindra, dan PKS Beri Respons Soal Wacana Penambahan Komisi di DPR

Puan Maharani memastikan penambahan komisi di DPR akan dilakukan secara musyawarah dan mufakat serta sesuai dengan mekanisme.


Mahasiswa Indonesia Belajar Cara Merintis Karir dengan Studi Lapangan ke Perusahaan Jerman

8 jam lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kanan) berbincang-bincang bersama mahasiswa Indonesia di lokasi pameran Hannover Messe 2023, Hannover, Jerman, Minggu 16 April 2023. ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto
Mahasiswa Indonesia Belajar Cara Merintis Karir dengan Studi Lapangan ke Perusahaan Jerman

Mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di berbagai universitas di Jerman belajar cara merintis karir di Jerman.


Ragam Reaksi terhadap Capim dan Calon Dewas KPK yang Lolos Seleksi Akhir

16 jam lalu

Presiden Joko Widodo menerima panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk terima nama-nama calon pimpinan dan calon dewan pengawas di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 1 Oktober 2024. Istimewa
Ragam Reaksi terhadap Capim dan Calon Dewas KPK yang Lolos Seleksi Akhir

KPK berharap Komisi III DPR dapat memilih calon pimpinan KPK yang terbaik.


Kata Legislator Gerindra Soal Wacana Penambahan Komisi di DPR

18 jam lalu

Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman di Kompleks Parlemen Komisi III DPR RI, pada Senin 5 Agustus 2024. TEMPO/ Mochamad Firly Fajrian.
Kata Legislator Gerindra Soal Wacana Penambahan Komisi di DPR

Habiburokhman mengatakan, kalau kementeriannya bertambah, jumlah komisi di DPR juga bertambah.


Politeknik Manufaktur Bandung Bikin Kompor Roket untuk Warga Desa Pengguna Kayu Bakar

18 jam lalu

Uji coba penggunaan kompor roket karya mahasiswa dan dosen Politeknik Manufaktur Bandung. (Dok.Tim)
Politeknik Manufaktur Bandung Bikin Kompor Roket untuk Warga Desa Pengguna Kayu Bakar

Tim dosen dan mahasiswa Politeknik Manufaktur Bandung akan membawa kompor roket buah karya mereka ke desa tujuan KKN. Seperti apa fungsinya?


Catatan KPA untuk DPR Periode 2024-2029 dalam Memperjuangkan Reforma Agraria

20 jam lalu

Perwakilan aliansi sekaligus sekaligus Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria atau KPA Dewi Kartika melakukan orasi memperingati Hari Tani Nasional ke-64 di depan Kementerian ATR/BPN, Selasa, 24 September 2024. Dok.KPA
Catatan KPA untuk DPR Periode 2024-2029 dalam Memperjuangkan Reforma Agraria

anggota DPR 2019-2024 tidak pernah mengevaluasi pelaksanaan agenda reforma agraria selama lima tahun terakhir terhadap Presiden Jokowi.


Segini Harta Kekayaan Anggota DPR yang Pakai Kostum Ultraman Saat Pelantikan

21 jam lalu

Anggota DPR dari Dapil Jateng II, Jamaludin Malik, menggunakan kostum Ultraman saat menghadiri acara pelantikan anggota DPR, Selasa, 1 Oktober 2024. TEMPO/Nandito Putra
Segini Harta Kekayaan Anggota DPR yang Pakai Kostum Ultraman Saat Pelantikan

Anggota DPR terpilih dari Partai Golkar mengenakan kostum Ultraman saat pelantikan anggota DPR periode 2024-2029.


Rincian Kekayaan Once Mekel, Anggota DPR RI dengan Harta Kekayaan Rp 29,6 Miliar

21 jam lalu

Once Mekel menjadi vokalis dalam lagu 'The Guardian of Nusantara' karya Alffy Rev. Foto: Instagram/@alffy_rev
Rincian Kekayaan Once Mekel, Anggota DPR RI dengan Harta Kekayaan Rp 29,6 Miliar

Mengintip harta kekayaan dan honor manggung Once Mekel yang lolos ke Senayan.