TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengajak kader partainya menyambut agenda musyawarah nasional atau Munas Golkar dengan sukacita. Ajakan ini disampaikannya saat berpidato di acara Malam Penghargaan Caleg Golkar 2019-2024 yang digelar di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad malam, 15 September 2019.
Di depan para sesepuh Golkar dan Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar Bambang Soesatyo, Airlangga secara spesifik menyebut munas akan digela bulan Desember. "Munas adalah forum tertinggi yang harus kita sambut dengan suka cita," kata Airlangga dalam pidatonya.
Airlangga juga berujar munas adalah forum yang harus dijadikan sebagai momentum persatuan Partai Golkar. Kubu Airlangga selama ini memang berkukuh menggelar munas pada Desember. Di sisi lain, kubu Bambang Soesatyo gencar mendorong agar munas digelar pada bulan September atau sebelum agenda pelantikan anggota DPR dan pelantikan presiden/wakil presiden serta kabinet pada Oktober nanti.
Dalam acara ini, Bamsoet, sapaan Bambang, juga mendapatkan pesan dari Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie. Sambil menyapa Bamsoet, Aburizal mewanti-wanti agar Golkar tak pecah.
"Maaf Ketua DPR, saya lupa menyampaikannya, Pak Bambang Soesatyo. Ke depan kita akan memulai Partai Golkar, kita harus memulai Partai Golkar untuk tetap bersatu," kata Aburizal dalam pidatonya.
Ditemui seusai acara, Bamsoet mengatakan niatnya untuk maju sebagai ketua umum Golkar tidaklah surut. Dia juga mengklaim sudah menemui Airlangga untuk meminta izin maju sebagai kandidat ketua umum.
Ihwal waktu munas, Bamsoet tak banyak berkomentar. Dia cuma menyindir DPP Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga yang tak kunjung menggelar rapat pleno. "Sangat tergantung kepada rapat pleno. Rapat pleno yang tak pernah terwujud ini nanti akan memutuskan kapan rapim. Rapim akan menentukan jadwal munas," ujar Bamsoet.
BUDIARTI UTAMI PUTRI