Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Anak Gus Dur Siap Turun Bantu Dialog Pemerintah dengan Papua

image-gnews
Prajurit Korps Marinir TNI AL  berjaga di Pelabuhan Jayapura, Papua, Minggu, 1 September 2019. Pengamanan tersebut dilakukan pascaunjuk rasa warga Papua pada 1 Agsutus lalu. ANTARA
Prajurit Korps Marinir TNI AL berjaga di Pelabuhan Jayapura, Papua, Minggu, 1 September 2019. Pengamanan tersebut dilakukan pascaunjuk rasa warga Papua pada 1 Agsutus lalu. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyatakan siap membantu pemerintah berdialog dengan masyarakat Papua dan Papua Barat demi meredakan konflik.

"Kalau memang menjadi panggilan bangsa, ya saya wajib siap," kata Alissa Qotrunnada alias Alissa Wahid kepada Tempo, Ahad malam, 1 September 2019.

Desakan agar pemerintah melibatkan keluarga Gus Dur untuk menangani konflik di sana datang dari sejumlah pihak, mulai dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia hingga penulis buku Gus Durku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita, Muhammad A.S. Hikam. Presiden keempat itu dinilai berhasil meredakan gejolak menggunakan pendekatan kemanusiaan dan kultural.

Salah satu pendekatan Gus Dur ialah membolehkan pengibaran bendera Bintang Kejora sebagai bendera kultural. Dia juga mengabulkan keinginan masyarakat di sana menyebut nama Papua, alih-alih Irian Jaya seperti yang diinginkan pemerintah.

Alissa meyakini, setiap anak Gus Dur akan siap jika diminta menjadi mediator. "Wong tanpa ditugasi resmi, kami semua terus bekerja membangun jembatan-jembatan dengan teman-teman di sana," kata dia.

Dihubungi terpisah, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid menyatakan komitmen yang sama. Yenny bahkan sudah menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat dari Papua dan Papua Barat, serta sejumlah aktivis pada Ahad, 1 September 2019. Dia mengatakan pertemuan dihadiri sekitar 30 orang.

"Kalau kami dilibatkan atau tidak dilibatkan (oleh pemerintah), kami serta merta pasti akan melibatkan diri. Karena memang punya kepedulian terhadap masalah di sana dan memang banyak juga teman-teman yang masih dekat dengan kami," kata Yenny kepada Tempo, Ahad malam, 1 September 2019.

Yenny pun berencana menyampaikan kepada pemerintah ihwal adanya aspirasi dari masyarakat Papua dan Papua Barat tersebut. Jika pemerintah membuka ruang dialog, Yenny akan mengantarkan para tokoh masyarakat Papua dan Papua Barat ini bertemu Presiden Joko Widodo.

"Menurut saya masyarakat di sana sendirilah yang harus menyampaikan aspirasinya, saya hanya bisa memfasilitasi saja. Monggo kalau pemerintah mau mendengarkan langsung, saya bisa antarkan kelompok ini," ujar Yenny.

Yenny dan Alissa senada menyampaikan bahwa pemerintah harus mengedepankan dialog dan kemanusiaan dalam menangani konflik di Papua dan Papua Barat, bukan pendekatan keamanan dan represif. Pendekatan ini jugalah yang dulu digunakan Gus Dur.

Dua bersaudara ini menilai pembangunan di kedua daerah ini yang dilakukan Presiden Joko Widodo sebenarnya sudah bagus. Namun pendekatan ekonomi itu harus dibarengi dengan pendekatan sosial dan kultural.

Yenny mencontohkan, salah satu yang masih menjadi pekerjaan rumah ialah menghapus tindakan rasis dan diskriminatif terhadap orang-orang Papua. Semisal di Pulau Jawa, kata dia, masih banyak yang menolak menyewakan pondokan atau indekos kepada mahasiswa-mahasiswa Papua.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

5 menit lalu

Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menunjukkan alat bukti narkoba berupa sabu, narkotika, dan jenis obatan-obatan terlarang di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.


Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

15 jam lalu

Koordinator Perkumpulan Masyarakat Antikorupsi Indonesia alias MAKI, Boyamin Saiman, menghadiri sidang praperadilan atas belum ditahannya bekas Ketua KPK, Firli Bahuri, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu, 13 Maret 2024. Dalam gugatannya, MAKI mendesak Polda Metro Jaya, Kapolri, dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta segera menahan Firli. Alasannya, Firli telah ditetapkan tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya atas dugaan pemerasan terhadap bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sejak 22 November 2023.  Tempo/ Adil Al Hasan
Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.


Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

1 hari lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

4 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

6 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

6 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

6 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

6 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

6 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

7 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.