Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusuh Papua, Kota Hantu Jayapura dan Trauma yang Belum Pulih

image-gnews
Seorang pengendara motor melintasi puing bangunan yang terbakar setelah aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Jumat, 30 Agustus 2019. Bahkan, massa sempat merusak mobil dinas milik Dandim Jayapura saat berunjuk rasa. ANTARA/Indrayadi TH
Seorang pengendara motor melintasi puing bangunan yang terbakar setelah aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Jumat, 30 Agustus 2019. Bahkan, massa sempat merusak mobil dinas milik Dandim Jayapura saat berunjuk rasa. ANTARA/Indrayadi TH
Iklan

TEMPO.CO, Jayapura - Kehidupan Kota Jayapura berangsur pulih meski terasa masih mencekam. Rusuh yang pecah Kamis, 29 Agustus lalu, membuat banyak pemilik usaha di Ibu Kota Provinsi Papua itu menghentikan aktifitas lebih cepat.

Beberapa bahkan memilih menutup usaha menunggu situasi keamanan kembali pulih. “Dua hari lalu seperti kota hantu,” ujar Radimin, pegawai Hotel Jasmine, Kota Jayapura, kepada Tempo hari ini, Sabtu, 31 Agustus 2019.

Beberapa bangunan di sepanjang Jalan Percetakan Negara, salah satu wilayah yang merasakan dampak aksi vandalisme para demonstran. Hotel Dobo, tak jauh dari Hotel Jasmine, harus menanggung kerugian lantaran pintu mereka pecah akibat lemparan batu.

Untuk menutup lubang yang menganga sebesar bola voli itu, mereka mengakalinya dengan menutup kertas plus solasi.

Meski tak mengalami dampak separah Hotel Dobo, manajemen Hotel Jasmine memutuskan terus mengoperasikan usaha mereka sejak Sabtu, 31 Agustus. Hotel bintang tiga dengan delapan tingkat itu mulai didatangi para tamu.

Tingkat hunian jasmine jauh merosot dibanding hari biasa. “Okupasinya hanya setengah dari rata-rata penggunaan di hari biasa,” kata Radimin.

Kerusuhan di Kota Jayapura buntut dari perlakuan ucapan rasisme sejumlah anggota organisasi masyarakat di Kota Surabaya dan Malang. Tindakan itu dipicu kabar mengenai perusakan Bendera Merah Putih.

Puluhan ribu warga Papua dan Papua Barat merespons tindakan itu dengan menggelar aksi di sejumlah kota. Reaksi kemarahan memicu kerusuhan dan korban jiwa di Kota Jayapura dan Manokwari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Jayapura, dampak kerusakan yang cukup parah dialami pemilik bangunan di depan pintu masuk kantor Pelindo IV. Deretan rumah toko dan tempat usaha di sepanjang jalan itu ludes terbakar.

Reruntuhan bangunan yang terbakar menebar aroma tak sedap. Bau bakaran ban masih terhidu cukup kuat. Vandalisme kala itu sempat melumpuhkan akses jalan Abepura.

Efek traumatik akibat kerusuhan membuat pemilik stasiun pengisian bahan bakar minyak di daerah Waenaespo, menghentikan layanan. Akibatnya, stasiun terdekat yang masih membuka layanan seperti di Codo, Padang Bulan, dijejali antrean kendaraan yang cukup panjang.

“Harga bensin kami normal. Tapi bensin eceran sempat Rp 50 ribu per liter,” ujar Arif, pegawai SPBU.

Kondisi Jayapura yang belum sepenuhnya normal membuat polisi menambah kekuatan personil mereka.

Hari ini, Kepolisian Daerah Sumatera Utara mengirimkan bantuan personil ke Papua. “Tambahan pasukan dari kami sekitar dua satuan setingkat kompi,” ujar anggota Brigade Mobil Polda Sumut, Inspektur Satu Cheslaus, di Bandara Sentani, Jayapura.

RIKY FERDIANTO (JAYAPURA)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

18 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?


Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

20 jam lalu

Aparat gabungan Polri-TNI berjaga setelah KKB menyerang Bandara Bilorai Sugapa, di Intan Jaya, Rabu, 8 Maret 2023. Penembakan diduga ulah Kelompok Kriminal Bersenjata Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Apen Kobogau yang bersama dengan Apertinus Kobogau. Dok. Humas Polda Papua
Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.


5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

23 jam lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,


Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur. (ANTARA/Evarukdijati)
Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.


Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.


Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Acara penandatanganan Kontrak Kerja sama Bantuan Hibah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang pada 1 Mei 2024, untuk proyek pengenalan, diseminasi, dan pelatihan penggunaan peralatan sederhana untuk mendorong proses produksi, pengolahan, dan penjualan guna meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua


Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.


Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua


TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

2 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan. Foto: ANTARA/Evarukdijati
TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua