TEMPO.CO, Jakarta - Nyaris dua pekan unjuk rasa rusuh terjadi di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat. Rentetan protes tersebut dari dugaan tindak rasisme kepada mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya pada 15-16 Agustus 2019.
Gelombang protes lantas merebak di Papua dan Papua Barat sejak 19 Agustus 2019. Berikut daftar kota yang lumpuh karena protes warga:
1. Kota Manokwari
Unjuk rasa berujung ricuh pertama kali terjadi di Kota Manokwari, Papua Barat, pada 19 Agustus 2019. Massa membakar habis Kantor DPRD Papua Barat, sejumlah kendaraan roda dua, dan roda empat.
Lapangan Borasi turut dibakar lalu papan reklame dan tiang lampu lalu lintas dirobohkan massa. Berdasarkan catatan dari Kepolisian, 13 fasilitas publik rusak.
2. Kota Sorong
Ricuh merembet ke Sorong, juga Provinsi Papua Barat, di hari yang sama. Massa membakar ban dan memblokade sejumlah ruas jalan. Bandar Udara Domine Eduard Osok ikut disasar. Mereka melempari bandara sehingga beberapa kaca pecah.
Kantor polisi dan Lapas Sorong Kota juga jadi korban. Sekitar 90 persen bangunan lapas hangus sehingga 258 narapidana kabur. Total lebih dari 30 fasilitas publik yang rusak di Sorong.
3. Kota Timika
Aksi di Timika, Papua, berlangsung pada 21 Agustus 2019. Awalnya massa menggelar aksi damai, namun berujung kerusuhan. Seperti dilansir Antara, massa melempari Gedung DPRD Mimika, Jalan Cendarawasih, dengan batu. Amuk massa terjadi mulai sekitar pukul 13.00 WIT.
Kepolisian terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan. Diduga massa kecewa karena lama menunggu kedatangan Ketua DPRD Mimika dan Bupati Mimika tapi tak kunjung hadir.
4. Fakfak
Ricuh di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, diklaim disebabkan oleh pihak tertentu. Massa sekitar 500 orang membakar pasar dan mengibarkan bendera Bintang Kejora di kantor adat.
Amarah warga tersulut apalagi ketika Bupati Fakfak dipaksa memegang bendera OPM tersebut dan akan direkam video. Bupati menolak memegang bendera OPM itu.
5. Deiyai
Bentrok dengan aparat keamanan terjadi akibat serbuan massa di tengah negosiasi tuntutan penandatanganan referendum merdeka terhadap Bupati Deiyai, Papua.
Akibatnya, dua warga sipil dan satu anggota TNI tewas. Sedangkan lima anggota polisi mengalami luka.
Tuntutan referendum dilakukan oleh 150 pengunjuk rasa. Menurut juru bicara Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, saat negosiasi berlangsung bentrok pecah karena tiba-tiba ribuan orang menyerbu aparat.
"Mereka dari berbagai macam penjuru dengan membawa senjata tajam dan panah, langsung melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan," ujar Dedi pada Rabu lalu, 28 Agustus 2019.
6. Kota Jayapura
Unjuk rasa di Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua, pada Kamis 29 Agustus 2019 membuat kota itu lumpuh dan mencekam.
Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) di Jalan Raya Abepura turut menjadi target kerusuhan. Massa kemudian membakar Kantor Telkom, Jalan Koti; kantor pos; dan SPBU yang lokasinya berjejeran. Massa juga melempari beberapa kantor dan hotel.
ANDITA RAHMA | BERBAGAI SUMBER