TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menggelar rapat tingkat menteri membahas penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), di Kantor Kemenkopolhukam, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Agustus 2019. Wiranto menyebut rapat ini dalam rangka persiapan menghadapi puncak musim kemarau.
"BMKG memberikan warning bahwa puncak kemarau jatuh pada bulan Agustus September. Agustus hampir selesai, tinggal September. Titik api fluktuatif, naik turun," kata Wiranto, saat membuka rapat.
Wiranto menegaskan saat ini jumlah kebakaran hutan dan lahan meningkat sejak 2015. Padahal selama 2016 hingga 2018, titik api jauh menurun. Ia meminta agar seluruh lembaga menyikapi kondisi ini dengan lebih serius.
Tak hanya kondisi alam, Wiranto juga meminta seluruh lembaga mengantisipasi penyebab kebakaran yang berasal dari manusia. "Saya sudah dapat laporan akibat kebakaran hutan dan lahan ini, ulah dari manusia, 99 persen. Itul ulah manusia. 1 persen karena alam," kata dia.
Wiranto meminta agar penanganan dilakukan secara sungguh-sungguh. Mulai dari sumber daya manusianya, infrastruktur yang bisa membantu pencegahan penanggulangan kebakaran, alat yang dimiliki, hingga sistem yang akan dilakukan.
"Kalau belum (ada yang siap), hambatannya di mana? Kita koordinasikan di sini," kata Wiranto.
Dalam rapat itu, hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, juga Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead.