3. Panggilan Telepon untuk Hedar Jadi Bukti Kuat
Polisi menyatakan Hedar sempat mendapat panggilan telepon dari seseorang sebelum disergap, disekap, dan ditembak mati oleh kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua.
Panggilan itu yang membuat Hedar dan rekannya, Bripka Alfonso Wakum berkendara motor menuju Kampung Usir, dekat Kampung Mudidok, Papua.
“Sebelum almarhum berangkat ke sana, dia mendapat telepon dari orang untuk janjian,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ahmad Kamal dihubungi Tempo, Selasa, 13 Agustus 2019.
Kamal menuturkan Hedar sudah beberapa bulan ditugaskan di Kabupaten Puncak, sehingga ia kenal dekat dengan penduduk. Karena itu, orang-orang juga sering meminta bantuan kepada Hedar bila terjadi sesuatu.
4. Polisi Kantongi Identitas Penelpon Hedar
Kamal mengatakan, polisi sudah mengetahui identitas penelepon Hedar. Adanya telepon misterius itu mengawali peristiwa penembakan terhadap Hedar.
"Identitas sudah diketahui," kata Kamal. Namun, ia tak mau menyebutkan identitas kedua orang tersebut. Selain itu, polisi kini tengah menelisik hubungan kedua orang itu dengan kelompok bersenjata yang diduga membunuh anggotanya.
Polisi, kata Kamal, masih mendalami motif orang tersebut menghubungi Briptu Hedar. "Apakah memang dirancang atau dia juga dipaksa untuk menelepon," kata Kamal.