TEMPO.CO, Jakarta-Putra ulama karismatik Maimoen Zubair, Taj Yasin Maimoen, menemui Menteri Agama Lukman Hakim Safiuddin dan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel. Pertemuan itu berlangsung pada Sabtu pekan lalu, 10 Agustus 2019 di Padang Arafah, Arab Saudi. "Iya waktu hari wukuf di Arafah sebelum zuhur saya silaturahim ke Pak Dubes dan Pak Menteri," kata Yasin melalui pesan singkat, Senin, 12 Agustus 2019.
Yasin mengatakan, selain silaturahmi dirinya juga ingin berterima kasih atas bantuan Menag Lukman dan Dubes Agus dalam pemakaman ayahandanya yang meninggal pada Selasa, 6 Agustus lalu dimakamkan di Ma'la. "Tentunya sekaligus mengucapkan terima kasih, yang telah ikut membantu proses pemakaman Mbah Moen sehingga bisa berjalan khidmat dan lancar," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah ini.
Dalam pertemuan itu Taj Yasin didampingi oleh Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Arwani Thomafi. Taj Yasin menambahkan, dia dan keluarga pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar Sarang menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pemakaman Mbah Moen.
Sebelumnya, Taj Yasin dan saudara-saudaranya menemui pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab di Mekkah. Rizieq dan menantunya, Hanif Alatas, juga menghadiri pemakaman Maimoen Zubair.
Menurut Menag Lukman, pemakaman Ma'la sebenarnya tidak diperuntukkan untuk jemaah haji Indonesia yang meninggal di Mekkah saat menunaikan ibadah haji. Namun Kedutaan Besar Indonesia untuk Arab Saudi melayangkan tiga surat sakti untuk lobi diplomatik agar Mbah Moen bisa dimakamkan di Ma'la.
“Kami menulis tiga surat diplomatik. Pertama ditujukan kepada Raja Arab Saudi meminta kepada Raja Salman bahwa ada seorang ulama besar Indonesia wafat di Mekkah dan kami meminta untuk dimakamkan di Ma’la. Yang kedua surat saya tujukan kepada Gubernur Mekkah, dan yang ketiga kepada Amir Al Muqoddasah,” kata Agus Maftuh saat menghadiri pemakaman Mbah Moen di Ma’la.
Agus menjelaskan proses lobi diplomatik itu juga banyak didukung oleh warga Indonesia yang tinggal di Mekkah sehingga pihaknya sangat terbantu. “Banyak pihak membantu dan warga kita di sini juga sangat membantu semua proses dan alhamdulillah saya sangat bahagia melihat Mbah Moen dimakamkan di Ma’la, sebuah tempat jannatul Ma’la,” ujar Maftuh.
Ma’la merupakan sebuah perkampungan di Mekkah dan pada zamannya, Rosul juga merupakan warga Kampung Ma’la sebelum berhijrah ke Madinah. Di Ma’la itu pula sang istri, Siti Khodijah, dimakamkan.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | ANTARA