TEMPO.CO, Jakarta - Polri telah memeriksa 15 saksi dalam peristiwa listrik padam di setengah Pulau Jawa yang terjadi pada Ahad, 4 Agustus 2019.
"Jadi kami sudah periksa 15 orang saksi, terdiri dari 10 orang dari pihak PLN dan 5 orang dari masyarakat," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Asep Adi Saputra di kantornya, Jakarta Selatan pada Jumat, 9 Agustus 2019.
Pemeriksaan tersebut dilakukan tim investigasi Badan Reserse Kriminal Polri untuk menyelidiki penyebab peristiwa listrik padam. Investigasi itu sendiri sudah dimulai sejak Kamis, 8 Agustus 2019.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, setiap satu pekan hasil investigasi akan diumumkan ke masyarakat sebagai bentuk transparansi.
“Waktu tim bekerja dua minggu, di bagi jadi dua tahap. Minggu pertama kalau sudah berhasil melalui assessment penyebab awal terjadinya blackout, nanti akan disampaikan. Dari mulai hari ini,” kata Dedi, Kamis, 8 Agustus 2019.
Menurut Dedi pada pemeriksaan langsung di Sutet Ungaran, tim menemukan adanya flash atau lompatan tegangan listrik yang terjadi. Loncatan tegangan listrik itu menyebabkan ada pohon yang terbakar.
Menurut Dedi dalam tahap kerja hingga Kamis pekan depan, tim Bareskrim Polri akan memeriksa ratusan pembangkit listrik. Pembangkit listrik yang diperiksa adalah pembangkit di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. “Tim akan melakukan penelitian dari hulu, dari Ungaran dulu, ada 225 pembangkit,” ucap Dedi.