Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Koopsus TNI, Pasukan Khusus Gabungan 3 Matra

image-gnews
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) berbincang dengan Anggota DPR Effendi Simbolon (kanan) sebelum rapat kerja Komisi I DPR dengan Panglima TNI dan Kepala BSSN di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 24 Mei 2018. Rapat tersebut guna mendengarkan penjelasan Panglima TNI terkait dengan pelibatan TNI dalam mengatasi aksi terorisme & rencana pembentukan Koopsusgab TNI. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) berbincang dengan Anggota DPR Effendi Simbolon (kanan) sebelum rapat kerja Komisi I DPR dengan Panglima TNI dan Kepala BSSN di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 24 Mei 2018. Rapat tersebut guna mendengarkan penjelasan Panglima TNI terkait dengan pelibatan TNI dalam mengatasi aksi terorisme & rencana pembentukan Koopsusgab TNI. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto hari ini, Selasa, 30 Juli 2019, direncanakan meresmikan satuan Komando Operasi Khusus atau Koopssus TNI. Peresmian ini dilakukan kurang lebih sebulan sejak Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia pada 3 Juli 2019. Perpres ini menjadi landasan hukum pembentukan Koopsus.

“Pemerintah memandang perlu membentuk Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopsus TNI) dari matra darat, laut, dan udara yang bercirikan kemampuan khusus dengan tingkat kecepatan gerak dan keberhasilan tinggi,” demikian keterangan dalam laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Kamis, 18 Juli 2019.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi mengatakan tujuan pembentukan Koopsus ini guna meningkatkan efektifitas TNI dalam merespons operasi khusus. Sebelumnya proses pelaksanaan operasi khusus ini, Mabes TNI perlu terlebih dahulu meminta pasukan kepada masing-masing matra. Padahal, angkatan tidak selalu siap untuk tugas ini. Dengan Koopsus, "(Akan) meningkatkan efektifitas pengendalian khusus gabungan, bukan per angkatan," kata Sisrjadi

Koopssus TNI sebenarnya telah dibentuk di masa kepemimpinan Panglima TNI Jenderal Moeldoko pada 2015. Saat itu, pasukan ini terdiri dari 90 orang yang akan bertugas dalam status operasi. Jika dibutuhkan, mereka dapat langsung diterjunkan. Moeldoko saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan, membantu kerja Jokowi.

September 2018 Hadi mengajukan alokasi anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk Koopsus dalam pagu anggaran Kementerian Pertahanan atau TNI tahun 2019. “Untuk pembangunan sarana prasarana, pembelian material khusus, senjata, dan lainnya,” kata Hadi di sela rapat kerja dengan Komisi Pertahanan DPR, Rabu, 5 September 2018.

Berikut tiga hal terkait pembentukan unit komando baru ini.

Wilayah operasi: di dalam dan luar negeri

Ada beberapa ketentuan yang mengenai Koopssus yang diatur dalam Perpres 42 Tahun 2019. Perpres ini merupakan perubahan kedua dari Perpres Nomor 10 Tahun 2010. Dalam perpres baru, pemerintah menambahkan satu pasal yaitu pasal 46B.

Dalam pasal ini, dijelaskan bahwa Koopsus bertugas menyelenggarakan operasi khusus dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan operasi khusus. Operasi yang dimaksud membutuhkan kecepatan dan keberhasilan tinggi guna menyelamatkan kepentingan nasional. Baik itu di dalam maupun di luar wilayah Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dipimpin Perwira Tinggi Bintang 2

Koopsus merupakan bagian dari badan pelaksana pusat, yang setara dengan unit seperti Pasukan Pemukul Reaksi Cepat maupun Komando Garnisum Tetap. Koopsus dipimpin Komandan Koopssus TNI (Dankoopsus TNI) yang bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Dankoopsus tidak sendiri karena akan dibantu oleh Wakil Komandan Koopssus (Wadankoopssus).

Untuk jabatan Daankoopsus, prajurit yang bisa menempatinya harus setingkat perwira tinggi bintang 2. Level ini setara dengan jabatan minimal seorang kepala unit seperti Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Sementara untuk Wadankoopssus, jabatan minimalnya yaitu perwira tinggi bintang 1.

Berasal dari pasukan elite tiga matra

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi mengatakan Koopssus TNI dibentuk setelah beberapa kali melakukan operasi khusus gabungan kesatuan khusus tiga matra TNI, seperti operasi di Somalia. “Dari hasil evaluasi, maka kami perlu semacam komando pengendali dalam operasi khusus," kata dia, Senin 22/7.

Markas komando Koopssus bersifat permanen. Pasukannya dirotasi dari masing-masing pasukan elite tiap matra, Kopasus, Koopsus, dan Kopaskhas. TNI masih menggodok lama masa tugas di Koopssus. “Pasukan yang akan diambil adalah mereka yang tengah dalam fase penggunaan.”

Tiga siklus pembinaan dilakukan oleh masing-masing satuan adalah penyiapan, penggunaan, dan konsolidasi. Pasukan dalam Koopsus pada fase penggunaan ini yang akan disertakan dalam Koopssus. "Kalau ada operasi baru dikerahkan, tapi kalau gak ada operasi, siap-siap saja, kerjanya latihan tempur," ujar Sisriadi.

FAJAR PEBRIANTO | ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Viral Video Konvoi TNI di Markas FPI Petamburan, PA 212: Kami Sangat Sayangkan

20 November 2020

Spanduk besar yang terletak di seberang markas Front Pembela Islam (FPI) Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, untuk menyambut kepulangan Rizieq Shihab, Kamis, 5 November 2020.  TEMPO/M Julnis Firmansyah
Viral Video Konvoi TNI di Markas FPI Petamburan, PA 212: Kami Sangat Sayangkan

Juru bicara PA 212 Novel Bamukmin menyesalkan adanya unjuk kekuatan TNI di depan markas FPI Petamburan.


Fahri Hamzah Ingatkan Koopssus TNI Tak Masuk Penegakan Hukum

31 Juli 2019

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) melakukan salam komando dengan Komandan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI Brigjen TNI Rochadi (kanan) saat pasukan tersebut diresmikan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019. Pembentukan Koopssus TNI yang berasal dari pasukan elite tiga matra TNI tersebut bertujuan untuk nenghadapi spektrum ancaman yang semakin kompleks. TEMPO/M Taufan Rengganis
Fahri Hamzah Ingatkan Koopssus TNI Tak Masuk Penegakan Hukum

Fahri Hamzah mengingatkan agar Koopssus TNI tidak masuk dalam wilayah penegakan hukum karena tugas TNI diperuntukkan perang bukan penegakan hukum.


Koopssus TNI Diresmikan, Pengamat: Perlu Lembaga Pengawas

30 Juli 2019

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (ketiga kanan) didampingi Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa (ketiga kiri), Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji (kedua kanan) dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna (kanan), Komandan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI Brigjen TNI Rochadi (kedua kiri) dan Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri) melakukan sesi foto saat peresmian Koopssus TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Koopssus TNI Diresmikan, Pengamat: Perlu Lembaga Pengawas

Direktur CIIA Harist Abu Ulya mengingatkan perlunya segera dibentuk lembaga kontrol yang independen untuk mengawasi Koopssus TNI.


Panglima TNI: Koopssus Bertugas Menanggulangi Terorisme

30 Juli 2019

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto sebelum mengikuti rapat dengan Komisi I DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 24 Mei 2018. Rapat tersebut membahas pelibatan TNI mengatasi terorisme dan pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab). TEMPO/M Taufan Rengganis
Panglima TNI: Koopssus Bertugas Menanggulangi Terorisme

Panglima TNI mengatakan salah satu tugas Koopssus adalah melawan terorisme.


Koopssus Diresmikan, Panglima TNI Lantik Komandan Brigjen Rochadi

30 Juli 2019

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) berbincang dengan Anggota DPR Effendi Simbolon (kanan) sebelum rapat kerja Komisi I DPR dengan Panglima TNI dan Kepala BSSN di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 24 Mei 2018. Rapat tersebut guna mendengarkan penjelasan Panglima TNI terkait dengan pelibatan TNI dalam mengatasi aksi terorisme & rencana pembentukan Koopsusgab TNI. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Koopssus Diresmikan, Panglima TNI Lantik Komandan Brigjen Rochadi

Koopssus TNI, menurut Hadi Tjahjanto, merupakan implementasi dari sebelas program prioritasnya saat dilantik sebagai Panglima TNI.


Mengenal Komando Operasi Khusus, Badan Baru TNI

22 Juli 2019

Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo
Mengenal Komando Operasi Khusus, Badan Baru TNI

Tujuan pembentukan Koopsus untuk meningkatkan efektifitas TNI merespons operasi khusus. Sebelumnya Mabes TNI perlu terlebih dahulu meminta pasukan.


Jokowi Resmi Terbitkan Perpres Komando Operasi Khusus TNI

22 Juli 2019

Korps Marinir pasukan elit penjaga laut Indonesia, yang berdiri pada tanggal 15 November 1945. Pasukan ini berada dibawah komando TNI AL, dan menggunakan baret ungu sebagai identitas satuan. Korps Marinir memiliki motto Jalesu Bhumyamca Jayamahe, Korps Marinir memiliki 2 unit pasukan khusus DENJAKA dan TAIFIB. Korps Marinir terlibat dalam pertempuran sengit salah satunya operasi amfibi terbesar di Asia Tenggara pada perang Timor-Timur, dan berjibaku melawan pasukan GAM pada konflik Aceh. Bergabung dengan Korps Marinir sangatlah berat, tidak sedikit calon yang gugur ketika menjalani pendidikan keras ala Marinir. Getty Images
Jokowi Resmi Terbitkan Perpres Komando Operasi Khusus TNI

Koopssus TNI ini dibentuk dari gabungan tiga matra. Matra darat, matra laut, dan matra udara.