TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menyiapkan empat nama calon Ketua MPR. Partai tengah membahas nama-nama tersebut secara internal. "Iya, baru dibahas di fraksi," kata politikus PDIP Eva Sundari.
Empat orang tersebut adalah Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah, yang juga menjabat sebagai wakil ketua MPR. Kemudian, tiga nama lainnya adalah Menkumham Yasonna Laoly, Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan dan Andreas Hugo Pareira. Sejauh ini, ujar Eva, cenderung menguat ke satu nama. "Basarah," ujar Eva.
Basarah dipersiapkan untuk kursi pimpinan MPR, termasuk juga kemungkinan Ketua MPR. Eva menyebut bahwa partainya memang tak menutup mata untuk juga mengincar kursi ketua MPR di periode parlemen mendatang. Sebab, tidak ada aturan yang melarang partai pemenang menduduki kursi Ketua DPR dan MPR sekaligus.
Kendati demikian, ujar Eva, PDIP mengutamakan harmoni Koalisi Indonesia Kerja (KIK) dalam penyusunan paket MPR. PDIP akan mengambil posisi tersebut hanya jika disetujui bersama oleh koalisi. "Kalau memang semua menghendaki PDIP sebagai ketua MPR, maka kami ambil," ujar Eva saat dihubungi Tempo pada Senin, 29 Juli 2019.
Posisi Ketua MPR belakangan memang menjadi incaran semua partai yang lolos ke parlemen. Posisi ini dinilai sangat strategis mengingat di periode parlemen mendatang direncanakan akan ada amandemen terbatas UUD 1945 untuk menghadirkan kembali wewenang MPR untuk menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Selama ini, PDIP yang paling getol menyuarakan dua hal tersebut. Hal tersebut diakui Eva Sundari.
"Memang PDIP yang paling getol, bahkan kami sudah menyiapkan berbagai strategi agar isi GBHN maupun pengelolaan revisi amandemen dan pembentukan GBHN bisa lancar," ujar Eva.