Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kilas Balik Rusuh 22 Mei, Tuduhan Pelanggaran HAM di Bulan Polri

Reporter

image-gnews
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) disaksikan Menko Polhukam Wiranto (kiri) dan Kepala KSP Moeldoko (kanan) menunjukkan barang bukti senjata api saat menyampaikan konferensi pers perkembangan pascakerusuhan di Jakarta dini hari tadi, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. ANTARA
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) disaksikan Menko Polhukam Wiranto (kiri) dan Kepala KSP Moeldoko (kanan) menunjukkan barang bukti senjata api saat menyampaikan konferensi pers perkembangan pascakerusuhan di Jakarta dini hari tadi, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tuduhan pelanggaran HAM mencuat di tengah perayaan hari jadi Polri ke-73 pada bulan ini. Jika melihat kilas balik, musababnya rusuh 22 Mei 2019 di kawasan Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat, menyusul demonstrasi emosional para pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menolak hasil hitung cepat kemenangan pasangan Jokowi-Ma'rif Amin. Bahkan Presiden Jokowi menyebut unjuk rasa itu sebagai kerusuhan. 

Kala itu, ribuan pendukung dan relawan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi turun ke jalan secara bergelombang di Gedung Bawaslu RI pada 21 Mei 2019. Mereka menuding terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif oleh Bawaslu, KPU, dan Jokowi-Ma'ruf Amin. Demonstrasi itu pun berujung ricuh.

BacaViral Masjid Diserang Saat Rusuh 22 Mei, Begini Isi Rekaman CCTV

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan kronologi sebelum hingga sesaat kerusuhan terjadi. Sekitar pukul 18.00 WIB, masih pada 21 Mei, suasana berbuka puasa dilanjutkan salat Maqrib berjalan tertib. "Ada permintaan dari peserta unjuk rasa untuk melanjutkan salat Isya dan Tarawih. Kami penuhi dan diperbolehkan," kata Tito di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, keesokan harinya, Rabu, 22 Mei 2019.

Setelah salat Tarawih sekitar pukul 21.30, petugas bernegosiasi dengan massa untuk membubarkan diri dan dipatuhi oleh para demonstran. Kemudian sekitar pukul 23.00 dari arah Tanah Abang atau belakang Bawaslu muncul sekelompok pemuda berjumlah 300-400 orang dan melempari polisi yang sedang berjaga di depan Kantor Bawaslu. Selain menggunakan batu, mereka juga melemparkan petasan dan bom molotov.

Menurut Tito, polisi berupaya mendorong mereka mundur ke kawasan Tanah Abang dan Jalan Kebun Kacang dengan menyemprotkan air dari mobil water cannon ke arah massa. Namun, pada Rabu dini hari, pukul 03.00, di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, tiba-tiba ada sekelompok pemuda menyerang Asrama Brimob dan membakar kendaraan pribadi yang diparkir.

Serangan itu pun berakhir bentrok hingga akhirnya personel Sabhara Polri dapat membubarkan massa di Petamburan dan di depan Gedung Bawaslu. Kerusuhan di Asrama Brimob mengakibatkan 11 mobil rusak karena dibakar dan 14 mobil lainnya habis terbakar. 

Di sisi lain, Tito melanjutkan, ada massa yang menyerang Asrama Polisi di Cideng, Jakarta Pusat, serta membakar ban bekas di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. "Massa 100 orang hingga 150 orang." Tito menegaskan bahwa pelaku rusuh 22 Mei dan perusakan di sejumlah lokasi di Jakarta bukanlah massa yang berdemonstrasi di depan Gedung Bawaslu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Total sembilan orang tewas akibat rusuh 22 Mei 2019, lebih dari 200 orang terluka, serta sekitar 300 tersangka kerusuhan ditangkap.

Amnesty International Indonesia meminta Polri, yang berulang tahun pada 1 Juli lalu, segera menindak anggota Brimob yang diduga melakukan penganiayaan dalam kerusuhan 21-23 Mei di beberapa titik di Jakarta. Amnesty menilai hukuman disiplin kepada anggota Brimob tersebut wajib dilakukan. Menurut Usman, tindakan itu merupakan pelanggaran HAM yang serius, yakni berupa penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya.

Baca jugaRusuh 22 Mei, Gerak Cepat Polisi, dan Ancaman Spekulasi Liar

“Ini penting agar Polri memperlihatkan kepada masyarakat bahwa setiap warga negara setara kedudukannya di muka hukum,” kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid melalui keterangan tertulis pada Jumat, 5 Juli 2019.

Dia menanggapi sanksi disiplin berupa penahanan selama 21 hari bagi 10 anggota Brimob Polri yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga di Kampung Bali, Tanah Abang. Amnesty pun mengapresiasi. Namun, menurut Usman, Amnesty juga telah mencatat dan mengonfirmasi setidaknya terjadi lima tindakan penganiayaan oleh Brimob di area smart parking, Kampung Bali. Polri hanya menindak pelaku 1 kejadian dari 5 kejadian penganiayaan di sekitar lokasi tersebut.

Amnesty berpendapat, Polri harus melanjutkan langkah awal yang positif tadi dengan menyelesaikan kasus penganiayaan lainnya dalam rusuh 22 Mei dan sehari setelahnya. "Inilah pekerjaan rumah Polri ke depan yang sangat penting untuk peningkatan citra Polri di masyarakat sebagai penegak hukum yang profesional dengan menindak anggotanya yang melakukan pelanggaran,” tutur Usman.

HALIDA BUNGA FISANDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

7 jam lalu

Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polri dan kepolisian Filipina membekuk gembong narkoba wilayah Asia, Gregor Johann Haas, di Cebu, Filipina, Rabu, 15 Mei 2024. Sumber: Instagram Kepala Divisi Hubungan Internasional, Inspektur Jenderal Krishna Murti, @krishnamurti_bd91.
BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.


Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

9 jam lalu

Puluhan anjing K-9 didatangkan dari Mabes Polri, Polda Bali, Polda NTB dan Polda Jawa Timur untuk pengamanan KTT World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Rabu 15 Mei 2024. Foto: Humas Polri
Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.


Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

17 jam lalu

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja ditemui usai mengikuti Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024 secara Nasional di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.


Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

18 jam lalu

Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) melakukan aksi kamisan yang ke-813 di seberang Istana, Gambir, Jakarta, Kamis, 25 Apri 2024. Dalam aksinya masa menuntut Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh dengan dituduh terlibat GAM serta mengidentifikasi penemuan tulang manusia di reruntuhan Rumoh Geudong. TEMPO/ TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.


Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

19 jam lalu

Polri menurunkan Detasemen Turangga atau pasukan berkuda dalam Operasi Puri Agung 2024 guna mengamankan penyelenggaraan Konfrrensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. Foto: Humas Polri
Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

Polri menurunkan Detasemen Turangga atau kavaleri berkuda untuk mengamankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.


Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

20 jam lalu

Puluhan amunisi milik Polres Paniai saat hendak dibawa ke Pospol 99 Distrik Baya Biru yang sempat diamankan petugas di bandara Nabire, Papua, Sabtu  19 Mei 2024. ANTARA/HO-Polres Nabire
Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.


Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

22 jam lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?


Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

1 hari lalu

Puluhan anjing K-9 didatangkan dari Mabes Polri, Polda Bali, Polda NTB dan Polda Jawa Timur untuk pengamanan KTT World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Rabu 15 Mei 2024. Foto: Humas Polri
Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

Detasemen K-9 Polri dikerahkan turut mengamankan gelaran KTT World Water Forum di Bali. Sebanyak 34 anjing terlatih diterjunkan.


Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

1 hari lalu

Mahasiswa STIK Polri mengikuti kursus singkat tentang drone di Kampus Kepolisian Korea Selatan, Senin, 13 Mei 2024. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.


26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

1 hari lalu

Sejumah Mahasiswa Trisakti melakukan aksi damai untuk memperingati 14 Tahun Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (12/5). ANTARA/Reno Esnir
26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi