Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Ormas Garis: Mobil Prabowo, Pendukung ISIS, dan Rusuh 22 Mei

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Chep Hernawan alias Chep Dapet, Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur saat menjelaskan soal keterlibatan anak buahnya di kerusuhan 22 Mei 2019. (Foto: Tempo/Deden)
Chep Hernawan alias Chep Dapet, Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur saat menjelaskan soal keterlibatan anak buahnya di kerusuhan 22 Mei 2019. (Foto: Tempo/Deden)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Organisasi Massa Gerakan Reformis Islam atas Garis dari Cianjur kembali jadi perbincangan. Kali ini, polisi menyebut Garis adalah salah satu kelompok biang kerusuhan 22 Mei 2019.

Baca juga: Inilah Chep Hernawan, Donatur 156 WNI Jadi Milisi ISIS

Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal, terungkapnya kelompok Garis ini didasari pengakuan dua orang yang ditangkap dan dijadikan tersangka.

"Dari keterangan dua tersangka itu, mereka berniat untuk berjihad pada aksi unras tanggal 21-22. Kami menemukan bukti-bukti yang sangat kuat," ujar Iqbal di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat pada Kamis, 23 Mei 2019. Keduanya saat ini sudah ditahan di Polda Metro Jaya.

Massa pendukung Prabowo sebelumnya menggelar aksi damai di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada 21 Mei 2019. Setelah massa membubarkan diri pada sekitar pukul 21.00, polisi menyebut datang sekelompok orang yang mulai membuat keonaran di sekitar gedung Bawaslu.

Polisi kemudian bentrok dengan kelompok ini dan menimbulkan kerusuhan di beberapa titik seperti Tanah Abang, Petamburan, Gambir, dan Slipi. Akibat peristiwa itu, delapan orang dikabarkan meninggal dan ratusan lainnya terluka.

Nama Kelompok Garis yang disebut polisi jadi biang kerusuhan ini sebelumnya juga disebut-sebut sebagai pendukung negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Iqbal mengatakan Garis pernah menyatakan dan membuat pernyataan sebagai pendukung ISIS di Indonesia. "Bahkan mereka sudah mengirimkan anggotanya ke Suriah," kata dia.

Nama Garis sebelumnya juga disebut saat Prabowo kampanye di Cianjur pada Maret lalu. Saat itu Prabowo menggunakan mobil Toyota Alphard warna hitam bernomor polisi B 264 RIS. Mobil itu kemudian diketahui milik Chep Hermawan, yang merupakan ketua umum Garis.

Chep mengaku mendukung perjuangan yang dilakukan Prabowo demi merebut posisi presiden. Salah satu bentuk dukungan yang dilakukannya meminjamkan mobil untuk digunakan Prabowo.

"Saya sebagai Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur mendukung setiap langkah Pak Prabowo demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur," kata Chep.

Chep Hernawan alias Chep Dapet, selama ini dikenal sebagai pengusaha sekaligus Ketua Umum Ormas Garis Cianjur. Ayahnya, Ahmad Syafe'i alias Haji Dapet dikenal sebagai raja rongsokan dengan aset paling besar di Cianjur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gerakan-gerakan Chep dikenal cukup kontroversial, di antaranya pernah menawarkan tanah 1 hektare di Desa Kademangan Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur untuk lokasi pemakaman terpidana mati kasus Bom Bali. Dalam wawancara dengan Tempo pada Maret 2015, dia juga mengaku Presiden ISIS Regional Indonesia dan sempat membiayai pengiriman milisi ke Suriah. Namun, ia telah menghentikan kegiatannya dengan ISIS.

Adapun soal aksi 22 Mei 2019, Chep Hermawan mengatakan tidak mengerahkan orang ke unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu itu. Ia pun membantah tudingan Polri, kelompoknya jadi biang kerusuhan di Jakarta setelah aksi tersebut dibubarkan polisi.

"Saya hanya mengirimkan 2 unit ambulans dengan total 8 tenaga medis. Saya sendiri hadir di Jakarta untuk memantau, tapi tidak terlibat aksi," ujar laki-laki yang akrab disapa Chep Dapet itu saat dihubungi Tempo melalui telepon, Kamis 23 Mei 2019.

Chep yang mengaku sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung itu menjelaskan bahwa kelompok Garis yang dipimpinnya selalu dituding terlibat dalam aksi kekerasan. Bahkan, sering dikait-kaitkan dengan jaringan ISIS.

"Saya sendiri tidak pernah punya kaitan dengan jaringan ISIS. Saya sudah jelaskan kepada pihak aparat kepolisian sejak dulu, tapi selalu dikaitkan dengan setiap aksi kerusuhan," tutur Chep.

Baca juga: Prabowo Naik Mobil eks Pendukung ISIS, BPN: Apa Melanggar Hukum?

Chep mengetahui kelompoknya dituding terlibat setelah peristiwa mobil ambulans Garis ditahan Brigade Mobile Polri di Jakarta. Menurut Chep, di dalam mobil itu ada dua orang santri Pondok Pesantren Attaqwa Cianjur yang ikut nebeng.

"Kedua santri Attaqwa tersebut membawa titipan uang bekal Rp 15 juta dalam beberapa amplop. Itu dianggapnya orang Garis, padahal bukan," kata Chep.

Berulang-ulang Chep menegaskan bahwa Garis tidak ikut-ikutan aksi, apalagi mengerahkan pasukan. Jadi, dia menandaskan, polisi salah kalau menuding Garis sebagai motor penggerak kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta.

DEDEN ABDUL AZIZ|ANDITA RAHMA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Prabowo Singgung Ormas yang Banyak Ajukan Proposal, tapi Tak Pernah Ada Kegiatan

17 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Persatuan Purnawirawan (PP) Polri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri usai melakukan pertemuan di kantor PP Polri, Jakarta, Senin, 15 Mei 2023. Kedatangan Prabowo Subianto bertemu dengan Persatuan Purnawirawan Polri tersebut untuk bersilatuhrahmi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Singgung Ormas yang Banyak Ajukan Proposal, tapi Tak Pernah Ada Kegiatan

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung banyaknya organisasi masyarakat yang tidak jelas. Ormas tipikal tersebut, kata Prabowo, rajin mengajukan proposal tapi tidak mengadakan kegiatan apapun.


THR 2023: Sekelumit Kepala Desa, Ketua RT Hingga Ormas Soal Jatah THR

49 hari lalu

Ilustarsi uang THR. Dokumentasi Disnaker)
THR 2023: Sekelumit Kepala Desa, Ketua RT Hingga Ormas Soal Jatah THR

Seperti dikutip dari berita RRI, THR 2023 dari Pemkab Cilacap itu diberikan sebagai bentuk apresiasi Pemkab Cilacap ke para kades dan perangkat desa.


Ormas Minta THR, Pemkot Jaksel: Boleh tidak Dipenuhi

58 hari lalu

Ilustarsi uang THR. Dokumentasi Disnaker)
Ormas Minta THR, Pemkot Jaksel: Boleh tidak Dipenuhi

Beredar surat permohonan THR yang diduga berasal dari sebuah ormas di wilayah Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.


Kepala Kesbangpol Jakarta Barat Imbau Ormas Tidak Meminta-minta THR

59 hari lalu

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images
Kepala Kesbangpol Jakarta Barat Imbau Ormas Tidak Meminta-minta THR

Kepala Kesbangpol Jakarta Barat mengatakan aksi minta-minta THR bisa menimbulkan keresahan di masyarakat.


Massa Debt Collector Geruduk Mapolres Kota Tangsel, Laporkan Ormas Penganiaya Teman Mereka

59 hari lalu

Puluhan debt collektor mendatangi Mapolres Kota Tangerang Selatan. Kedatangan mereka menyusul adanya pengeroyokan terhadap rekan mereka yang dikeroyok oleh oknum anggota organisasi masyarakat. Debt colektor mendiami Polres Kota Tangsel hingga Kamis 6 April 2023 dini hari. TEMPO/Muhammad Iqbal
Massa Debt Collector Geruduk Mapolres Kota Tangsel, Laporkan Ormas Penganiaya Teman Mereka

Massa debt collector menggeruduk Mapolres Kota Tangsel karena teman mereka jadi korban pengeroyokan sebuah ormas.


Kapolresta Tangerang: Laporkan Oknum dan Ormas yang Meminta THR Lebaran

6 April 2023

Ilustrasi Uang THR. Shutterstock
Kapolresta Tangerang: Laporkan Oknum dan Ormas yang Meminta THR Lebaran

Kapolresta Tangerang meminta warga dan perusahaan melaporkan oknum atau ormas yang meminta jatah THR lebaran.


Kapolres Metro Tangerang Tindak Tegas Ormas yang Paksa Minta THR, Laporkan ke Call Center

27 Maret 2023

Ilustrasi Tunjangan Hari Raya (THR). Foto : humasprovkaltara
Kapolres Metro Tangerang Tindak Tegas Ormas yang Paksa Minta THR, Laporkan ke Call Center

Kapolres mengatakan, ormas meminta sumbangan THR secara paksa, dengan cara mengancam dan cara premanisme akan kami tindak tegas.


Polres Tangsel Minta Masyarakat Lapor Jika Ormas Minta THR secara Paksa

26 Maret 2023

Ilustrasi premanisme. Freepik.com
Polres Tangsel Minta Masyarakat Lapor Jika Ormas Minta THR secara Paksa

Polres Tangsel mengatakan, kalau ada anggota ormas meminta sumbangan THR secara paksa itu merupakan tindakan premanisme.


Polemik Penutupan Patung Bunda Maria, Kemenag: Belum Dapat Izin Kevikepan Yogyakarta Barat

26 Maret 2023

Patung Bunda Maria ditutupi terpal di Dusun Degolan, Bumirejo, Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta atas desakan sekelompok orang yang mengatasnamakan dari partai politik Islam, Kamis, 23 Maret 2023 (TEMPO/Shinta Maharani)
Polemik Penutupan Patung Bunda Maria, Kemenag: Belum Dapat Izin Kevikepan Yogyakarta Barat

Kemenag menyebut pendirian patung Bunda Maria dan rumah doa Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus belum diberkati dan dapat izin dari Kevikepan Yogya Barat


Polda Metro Larang Ormas Sweeping Tempat Hiburan Malam yang Langgar Aturan Ramadan

25 Maret 2023

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Fadil Imran Foto: ANTARA/HO-Polda Metro Jaya
Polda Metro Larang Ormas Sweeping Tempat Hiburan Malam yang Langgar Aturan Ramadan

Polda Metro melarang ormas melakukan sweeping tempat hiburan malam yang melanggar kebijakan selama Ramadan 2023.