Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Terorisme Para Wijayanto Versi Polisi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com
Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Pimpinan jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI) bernama Para Wijayanto yang ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri pada 28 Juni 2019 memiliki rekam jejak cukup panjang selama bergabung di JI.

Baca juga: Polisi: Pentolan Jamaah Islamiyah Para Wijayanto Ahli Intelijen

Para memiliki sejumlah nama alias, yakni Abang alias Adji Pangestu alias Abu Askari alias Ahmad Arief alias Ahmad Fauzi Utomo. Para berkecimpung di dunia terorisme sejak sebelum tahun 2000.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Para pada tahun 2000, Para kembali ke Indonesia usai menyelesaikan pelatihan militer terorisme di Moro, Filipina. "Dia alumni pelatihan militer di Moro, angkatan ke-3. Dari situ dia aktif di dalam struktur organisasi terorisme JI," kata Dedi di kantornya, Jakarta Selatan pada Senin, 1 Juli 2019.

Para, kata Dedi, selama menjalani pelatihan militer di Moro, memiliki kemampuan kuat di bidang intelijen hingga merakit bom. Dia bahkan menjadi salah satu kader terbaik JI asal Indonesia.Rumah Para Wijayanto, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Mabes Polri pada Jumat, 28 Juni lalu. TEMPO/Ade Ridwan

Para mengawali aksi terornya pada 24 Desember 2000. Dia terlibat dalam serangan teror bom sejumlah gereja pada saat natal. Saat itu, Para beraksi bersama Umar Patek.

Lalu pada 2002, Para terlibat aktif di dalam teror bom bali I. Dalam insiden tersebut 202 orang tewas dan 209 orang lainnya luka-luka. Diakui Dedi, Para memiliki kemampuan militer dan merakit bom yang sangat baik. Apalagi, Para pernah bergabung dengan Noordin M Top dan Ali Ashari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tiga tahun kemudian atau pada 2005 sampai 2007, Para terlibat dalam kerusuhan di Poso Sulawesi Tengah yang menewaskan 14 warga sipil dan dua anggota Polri. "Setelah aksi kerusuhan di Poso itu, mereka (JI) menghilang dan fokus membangun kekuatan lagi sebelum melakukan aksinya. Dia fokus merekrut orang saat ini," ujar Dedi.

Para aktif mengirimkan kadernya ke Suriah untuk mempelajari militer dan terorisme. Ia telah memberangkatkan enam kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari 14 orang. Meski begitu, tak semua berhasil dikirim ke Suriah."Ada yang berhasil tiba di Suriah, ada juga yang dideportasi kembali ke Tanah Air," kata Dedi.

Tak habis akal, guna memperkuat jaringannya, Para bersama anggotanya membangun usaha perkebunan kelapa sawit di wilayah Kalimantan dan Sumatera. Hasil usaha tersebut Para gunakan untuk membiayai kegiatan JI. Mereka yang bergabung, kata Dedi, diupah sebesar Rp10 juta hingga Rp15 juta.

Para, kata Dedi, dibekuk pada 28 Juni 2019 di Hotel Adaya Jalan Raya Kranggan, Jatisampurna, Bekasi. Selain Para, polisi juga meringkus istri Para yakni Masitha Yasmin dan tangan kanannya Bambang Suyoso. Ketiganya ditangkap berbarengan. “Bambang berperan sebagai penghubung amir dan orang yang direkrut, termasuk orang-orang yang dikirimkan ke Suriah. Bambang juga sebagai sopir Para,” kata Dedi.

Selain itu, polisi meringkus Abdurrahman, pada 30 Juni 2019 sekitar pukul 11.45 WIB, di Perumahan Griya Syariah, Blok G, Kelurahan Kebalen, Bekasi, Jawa Barat. Abdurrahman merupakan orang yang berhasil direkrut oleh jaringan Para dan juga orang kepercayaannya untuk menggerakkan jajaran JI di Indonesia.

Terakhir, polisi menangkap Budi Tri alias Haedar alias Feni alias Gani di hari yang sama, 30 Juni 2019, sekitar pukul 14.15 WIB di daerah Pohijo, Kecamatan Sampung, Ponorogo, Jawa Timur. Budi Tri adalah penasihat Para dan penggerak jajaran JI Jawa Timur.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BNPT Paparkan Capaian Penanggulangan Terorisme di Hadapan Komisi III DPR RI

5 jam lalu

BNPT Paparkan Capaian Penanggulangan Terorisme di Hadapan Komisi III DPR RI

Kepala BNPT memaparkan capaian penanggulangan terorisme di hadapan anggota Komisi III DPR RI


Densus 88 Gerebek Rumah Kontrakan di Cikampek

12 hari lalu

Rumah kontrakan yang digerebek Tim Densus 88 Antiteror di Cikampek, Karawang. ANTARA/Ali Khumaini
Densus 88 Gerebek Rumah Kontrakan di Cikampek

Tim Densus 88 Antiteror menggerebek sebuah rumah kontrakan yang didiami seorang pria terduga teroris di CIkampek


Komitmen Indonesia-Australia Penuhi Resolusi Anak yang Terasosiasi Terorisme

20 hari lalu

Komitmen Indonesia-Australia Penuhi Resolusi Anak yang Terasosiasi Terorisme

Komjen Pol. Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, M.Si., mengatakan bahwa Indonesia dan Australia memiliki perhatian yang sama terkait isu anak yang terasosiasi dengan kelompok teror


Indonesia - Selandia Baru Berkomitmen Hadapi Radikalisasi Online

28 hari lalu

Indonesia - Selandia Baru Berkomitmen Hadapi Radikalisasi Online

Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama dengan Ministry of Foreign Affairs & Trade (MFAT) Selandia Baru berkomitmen melaksanakan penanggulangan terorisme melalui pertemuan ke-2 Joint Working Group Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dan Ekstremisme Berbasis Kekerasan.


BNPT Selenggarakan Family Visit 2024

29 hari lalu

BNPT Selenggarakan Family Visit 2024

Family Visit menjadi bagian terpenting menyukseskan strategi soft approach pada program deradikalisasi


Anggota Densus 88 Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Ini Tugas dan Wewenang Unit Antiteror Polri

32 hari lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Anggota Densus 88 Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Ini Tugas dan Wewenang Unit Antiteror Polri

Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah diduga dibuntuti anggota Densus 88. Apa sebenarnya tugas dan wewenang Densus 88 antiteror Polri ini?


Badan PBB Sahkan Resolusi Penanganan Anak Tergabung Kelompok Teroris Usulan Indonesia

37 hari lalu

Pengesahan Resolusi PBB mengenai Penanganan Anak yang Terasosiasi dengan Kelompok Teroris yang diajukan Indonesia pada Pertemuan ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) yang berlangsung pada 13-17 Mei 2024, di Wina, Austria. sumber: dokumen KBRI Wina
Badan PBB Sahkan Resolusi Penanganan Anak Tergabung Kelompok Teroris Usulan Indonesia

Indonesia mengusulkan resolusi penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris dalam forum CCPJ


WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

42 hari lalu

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra mengatakan, negara harus hadir melindungi WNI dari terorisme.


Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

47 hari lalu

Pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan memukul suaminya dengan palu. alarabiya.net
Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.


Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

49 hari lalu

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

Program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.