TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan akan mencari tokoh dibalik aksi-aksi unjuk rasa di Mahkamah Konstitusi (MK) apabila aksi tersebut menimbulkan kerusuhan. “Demonstrasi itu, kan, ada yang mengajak, ada yang mendorong (dan) menghasut. Tinggal kami cari tokohnya, kami tangkap saja,” kata Wiranto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 25 Juni 2019.
Baca juga: Aksi Massa PA 212 Menjelang Putusan MK, MOeldoko: Mau Apa Lagi?
Wiranto mengharapkan pada sidang pembacaan putusan MK 27 Juni nanti, suasana tenang dan damai. Dia mengingatkan baik Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sudah mengimbau agar seluruh pendukung dan simpatisannya agar menjaga suasana damai, dan tidak datang ke MK.
Pada Kamis, 27 Juni, Mahkamah Konstitusi akan membacakan putusan sengketa Pilpres yang dimohonkan oleh kubu Prabowo-Sandi. Para pihak yang terlibat sudah mengajukan saksi dan barang bukti dalam lima kali persidangan.
Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 menyatakan akan menggelar rangakaian unjuk rasa sampai pembacaan putusan MK, meskipun Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sudah mengimbau agar pendukungnya tidak menggelar aksi. Juru bicara PA 212, Novel Bamukmin. menekankan unjuk rasa mereka bukan digerakan oleh politik.
Hari ini, Rabu, 26 Juni 2019, PA 212 juga akan menggelar unjuk rasa di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, karena area di depan Gedung MK disterilkan. Mereka menuntut pasangan calon Jokowi-Ma’ruf Amin didiskualifikasi dari Pilpres 2019 karena fakta hukum yang diajukan kuasa hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam sidang MK cukup kuat.
“(Aksi mulai) dari pagi jam 08.00 sampai jam 18.00 dan Insya Allah akan dihadiri oleh para tokoh dan ulama alumni 212,” kata juru bicara PA 212 Novel Bamukmin, Selasa, 24/6.
Wiranto mengingatkan semua pihak agar menerima keputusan MK apapun keputusannya. Karena dari kubu Jokowi - Ma’ruf Amin pun, kata dia, akan menghormatinya. “Kedua tokoh atau kedua pasangan yang berkompetisi sudah mengajak masyarakat untuk menerima keputusan ini sebagai keputusan yang adil dan terhormat,” kata dia.
Wiranto mempertanyakan apa yang mendasari aksi unjuk rasa PA 212 tersebut. “Untuk apa? Maka kalau ada gerakan massa saya perlu tanyakan, ini gerakan untuk apa? Apa? Yang diperjuangkan apa?” Ucapnya.