TEMPO.CO, Jakarta- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai Ani Yudhoyono sebagai Ibu Negara yang bisa mendampingi suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai Presiden ke-6 Indonesia melaksanakan tugasnya dengan nyaman dan tenteram. Ani, kata Mahfud, jadi contoh istri yang baik.
“Dia bisa mendampingi suaminya, yang presiden, sehingga Pak SBY bisa melaksanakan tugasnya dengan nyaman dan tenteram. Tidak mudah orang bisa lurus kalau tidak didukung istri yang baik,” tutur Mahfud di kediaman Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, Jalan Widya Chandra, Kebayoran Baru, Sabtu, 1 Juni 2019.
Baca Juga: Jenazah Ani Yudhoyono Tiba di KBRI Singapura
Mahfud mengaku sudah cukup lama tidak bertemu dengan Ani Yudhoyono. Saat masih menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud mengatakan kadang-kadang bersua dengan Ani dalam pertemuan-pertemuan pimpinan lembaga negara.
Ani, kata Mahfud, kerap nampak mendampingi SBY dalam kegiatan yang kebetulan mereka berdua hadiri. Namun sejak SBY lengser sebagai presiden pada 2014 lalu, ia mengaku tak pernah lagi bertemu Ani. “Sesudah Pak SBY tidak (menjabat sebagai) presiden, saya hanya sering ketemu Pak SBY,” ucapnya.
Mahfud menuturkan pada saat ia menjenguk Ani di National University Hospital, Singapura, bersama rombongan gerakan Suluh Kebangsaan pada 3 Mei 2019 lalu, yang bersangkutan tidak bisa ditemui. Sehingga saat itu ia hanya bersua dengan SBY saja. “Saya hanya diterima Pak SBY pada waktu itu, beliau (Ani Yudhoyono) sudah tidak bisa ditengok saat itu,” ucap dia.
Simak Juga: Makam Ani Yudhoyono Bersebelahan dengan Ainun Habibie
Ani Yudhoyono meninggal dalam usia 67 tahun. Putri ketiga dari mantan komandan RPKAD Sarwo Edhi Wibowo itu lahir dengan nama lengkap Kristiani Herawati di Yogyakarta pada 6 Juli 1952.
Perjuangan Ani Yudhoyono melawan kanker darah sejak Februari lalu berakhir. Kabar wafatnya secara resmi diumumkan oleh besannya, Hatta Rajasa. "Innalillahi wainailaihi rajiun. Telah meninggal dunia ibu Ani Yudhoyono pada pukul 11.50 waktu Singapura," kata Hatta kepada wartawan, Sabtu, 1 Juni 2019.