Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosen UGM Kritik Polri Soal Penanganan Gerakan Anarko Sindikalis

image-gnews
Aksi komunitas punk sebelum kerusuhan pecah saat demo Hari Buruh Internasional atau May Day di Bandung, Rabu, 1 Mei 2019. Usai mengalami tindak kekerasan di Hari Buruh, Reza mengalami luka dan pembengkakan di bagian kaki kanannya, serta diperiksa di sebuah rumah sakit di Kota Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Aksi komunitas punk sebelum kerusuhan pecah saat demo Hari Buruh Internasional atau May Day di Bandung, Rabu, 1 Mei 2019. Usai mengalami tindak kekerasan di Hari Buruh, Reza mengalami luka dan pembengkakan di bagian kaki kanannya, serta diperiksa di sebuah rumah sakit di Kota Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta AB. Widyanta mengkritik Polri yang berlebihan dalam menangani gerakan Anarko Sindikalis yang ditangkap di Bandung dan kota lainnya.

Baca juga: Moeldoko Menduga Aksi Anarko Sindikalisme Dilakukan Terstruktur

Rencana Polri melibatkan Badan Intelijen Negara atau BIN untuk memantau gerakan Anarko Sindikalis dia pandang sebagai reaksi yang berlebihan. “Phobia yang berlebihan. Polisi sangat represif pada peringatan Hari Buruh di Bandung,” kata AB. Widyanta kepada Tempo, Jumat, 3 Mei 2019.

Gerakan Anarko Sindikalis, kata dia mendapat stigma atau cap mirip Komunisme. Polisi mereproduksi gerakan itu seperti yang terjadi pada peristiwa 1965. Phobia terhadap gerakan itu menurutnya seperti menciptakan hantu baru (musuh) yang tidak perlu.

Jejak vandalisme massa berbaju hitam berupa coret-coretan mengotori sebuah taman di Dago, Bandung, Jumat, 3 Mei 2019. Pada aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2019 lalu, kelompok massa Anarcho Syndicalism atau Anarko Sindikalisme melakukan sejumlah tindakan yang memancing kerusuhan pada peringatan Hari Buruh. TEMPO/Prima Mulia

"Polisi seharusnya tidak gegabah menangani gerakan ini dan tidak menjadikan gerakan itu sebagai kambing hitam," ujar Widyanta. Ia mengatakan, kekerasan dan pemberangusan terhadap gerakan Anarko Sindikalis justru menggambarkan ketidakdewasaan dalam berdemokrasi.

Widyanta mengatakan, ihwal tuduhan gerakan itu merusak fasilitas umum, polisi seharusnya berhati-hati menyelidikinya dan tidak asal tuding.
Dalam kondisi crowded, seharusnya polisi juga memperhatikan kondisi psikologis massa yang sedang melakukan aksi. "Aksi-aksi perusakan fasilitas umum misalnya bisa saja ditunggangi karena aktor dalam aksi itu jumlahnya banyak," ujar dia.

Sebelumnya pada aksi Hari Buruh atau May Day di Bandung, 1 Mei 2019 sekelompok massa berbaju hitam-hitam terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Mereka dituding telah merusak fasilitas umum. Polisi kemudian menangkap ratusan orang berbaju hitam-hitam itu.

Polisi membuka pakaian dan menggunduli kepala para anggota Anarko Sindikalis itu. Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian kemudian mengungkapkan bahwa massa berpakaian hitam-hitam itu adalah kelompok Anarko Sindikalis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Tito, paham Anarko Sindikalisme merupakan fenomena internasional. Berkembang di Rusia, lalu menyebar ke negara-negara lain di Eropa. Paham ini mulai masuk ke Indonesia beberapa tahun terakhir.

Menurut Widyanta Anarko Sindikalis merupakan cabang dari aliran pemikiran anarkisme yang mengkritik ketimpangan kelas. Gerakannya nir-kekerasan, membela serikat buruh, persamaan, dan memperjuangkan keadilan sosial. "Mereka mengusung pemenuhan hak buruh, hak hidup yang layak," ujar dia.

Gerakan itu, kata Widyanta melawan fundamentalisme pasar atau kapitalisme yang sangat masif di Indonesia. Idenya sama dengan yang diusung Marxisme.

Dosen yang mengajar teori-teori sosiologi dan sosiologi lingkungan ini menyebutkan kerap berdiskusi dengan aktivis Anarko. Spirit perjuangan mereka adalah memperjuangkan buruh dan melawan kapitalisme global yang mendera berbagai lini kehidupan. “Gerakan pembebasan buruh menjadi ruh mereka,” kata dia.

Baca juga: Polri Libatkan BIN untuk Memantau Kelompok Anarko Sindikalisme

AB. Widyanta menyebutkan pasca-reformasi gerakan ini makin membesar seiring dengan semakin berkembangnya serikat buruh di Indonesia. Gerakan ini, kata dia seharusnya diberi ruang dan tidak disingkirkan.

Seorang aktivis yang mengenal seluk beluk Anarkisme menyebutkan Anarko Sindikalis mirip dengan aksi intifada di Palestina, yang menggunakan cadar dan juga mencorat coret tempat umum.

Gerakan mereka serupa dengan aksi mencoreti jalanan pra kemerdekaan Republik Indonesia. “Gerakan ini punya dasar yang sama dengan Marxisme, yakni menentang kapitalisme,” kata aktivis yang minta namanya dirahasiakan itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Partai Buruh Sambut Penetapan KPU, Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Presiden Partai Buruh Said Iqbal berorasi di hari pertama kampanye dalam aksi unjuk rasa buruh di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 28 November 2023. Seluruh serikat pekerja terus mengawal tuntutan kenaikan upah buruh sebesar 15 persen yang akan ditandatangani oleh Pj Gubernur Jawa Barat hari ini. Buruh juga melakukan aksi unjuk rasa dan mogok kerja selama 3 hari sampai 30 November 2023. TEMPO/Prima mulia
Partai Buruh Sambut Penetapan KPU, Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

Said Iqbal berharap Prabowo-Gibran dapat menjalankan tugas-tugas konstitusional dengan baik dalam lima tahun ke depan.


Bakal Demo 1 Mei, Partai Buruh Minta Prabowo Dengarkan Tuntutan Kaum Pekerja

4 jam lalu

Presiden Partai Buruh Said Iqbal memberikan keterangan pers di hari pertama kampanye dalam aksi unjuk rasa buruh di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 28 November 2023. Seluruh serikat pekerja terus mengawal tuntutan kenaikan upah buruh sebesar 15 persen yang akan ditandatangani oleh Pj Gubernur Jawa Barat hari ini. Buruh juga melakukan aksi unjuk rasa dan mogok kerja selama 3 hari sampai 30 November 2023. TEMPO/Prima mulia
Bakal Demo 1 Mei, Partai Buruh Minta Prabowo Dengarkan Tuntutan Kaum Pekerja

Kata Said Iqbal, Prabowo bisa mulai mendengarkan tuntutan kaum buruh dalam aksi demonstrasi Hari Buruh yang akan digelar 1 Mei 2024.


Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

1 hari lalu

Puluhan Buruh mendengarkan orasi yang disampaikan oleh Presiden Partai Buruh di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan. Jl. Gatot Subroto, Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Kamis, 21 September 2023. Aksi demo buruh yang dihadiri oleh Presiden Partai Buruh, Said Iqbal merupakan gelombang aksi setiap hari di tiap kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia. Tempo/Magang/Joseph.
Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.


Catat, Ini Daftar Hari Nasional dan Internasional Mei 2023

17 Mei 2023

Aktivis Perempuan Mahardhika melakukan aksi peringatan hari buruh sedunia dan 30 tahun Marsinah dibunuh di Patung kuda, Jakarta Pusat, Minggu 7 Mei 2023. Dalam aksinya, mereka menuntut pencabutan UU Perpu Cipta Kerja, usut tuntas kasus Marsinah, stop sistem no work no pay hingga perlindungan bagi pembela HAM. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Catat, Ini Daftar Hari Nasional dan Internasional Mei 2023

Di Mei ada beberapa Hari Nasional dan Hari Internasional seperti Hari Buruh, Kenaikan Isa Al Masih, hingga Hari Kebebasan Pers Sedunia.


Aktivis Perempuan Gelar Aksi May Day dan 30 Tahun Kematian Marsinah, Apa Saja Tuntutannya?

7 Mei 2023

Aktivis dan buruh perempuan yang tergabung dalam Perempuan Mardika menggelar aksi demonstrasi untuk memperingati Hari Buruh Internasional dan 30 Tahun Kematian Marsinah di area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Ahad, 7 Mei 2023. TEMPO/Moh Khory Alfarizi
Aktivis Perempuan Gelar Aksi May Day dan 30 Tahun Kematian Marsinah, Apa Saja Tuntutannya?

Sederet tuntutan aksi demonstrasi aktivis perempuan yang tergabung dalam organisasi Perempuan Mahardika dalam memperingati May Day dan 30 tahun kemarian Marsinah.


Ganjar Pranowo di Peringatan May Day: Bicara Upah Layak hingga Jaminan Kesejahteraan Buruh

5 Mei 2023

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyapa para buruh saat kegiatan jalan sehat di Salatiga, Jawa Tengah, Jumat, 5 Mei 2023. Dalam kegiatan tersebut Ganjar Pranowo membuka kegiatan jalan sehat pada rangkaian kegiatan Hari Buruh Internasional dan membagikan hadiah telepon pintar. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Ganjar Pranowo di Peringatan May Day: Bicara Upah Layak hingga Jaminan Kesejahteraan Buruh

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut perayaan May Day atau Hari Buruh di Salatiga. Bicara upah layak hingga jaminan kesejahteraan buruh.


Sebut Mogok Kerja Nasional Ganggu Perekonomian, Wamenaker: Akan Kami Sikapi Serius

2 Mei 2023

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengunjungi PT GNI di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada Kamis, 19 Januari 2023. Dok. Humas Kemnake
Sebut Mogok Kerja Nasional Ganggu Perekonomian, Wamenaker: Akan Kami Sikapi Serius

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengatakan bakal menyikapi ancaman serikat buruh/pekerja untuk mogok nasional dengan serius.


UU Cipta Kerja Membuat Nasib Buruh Semakin Terpuruk

2 Mei 2023

UU Cipta Kerja Membuat Nasib Buruh Semakin Terpuruk

Peringatan Hari Buruh kembali diramaikan oleh tuntutan pencabutan UU Cipta Kerja.


Aturan Jam Kerja Swasta di Indonesia Menurut Undang-undang

2 Mei 2023

Ilustrasi buruh perempuan. shutterstock.com
Aturan Jam Kerja Swasta di Indonesia Menurut Undang-undang

Pada umumnya, dalam demo May Day, kaum buruh menyuarakan aspirasi mereka terhadap upah, kerentanan posisi kaum buruh, hingga jam kerja.


6 Hal Menarik dalam Perayaan May Day Kemarin

2 Mei 2023

Sejumlah demonstran membawa poster saat aksi May Day di kolong jembatan Cikapayang, Bandung, Jawa Barat, 1 Mei 2023. Aksi ini diikuti sejumlah organisasi buruh, aktivis lingkungan, mahasiswa, dan para aktivis perempuan. TEMPO/Prima Mulia
6 Hal Menarik dalam Perayaan May Day Kemarin

Perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day 2023 berjalan lancar kemarin. Ada beberapa hal menarik selama perayaan itu. Apa saja?