TEMPO.CO, Karawang - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat mewanti-wanti kadernya supaya tidak meniru Bowo Sidik, yang menggunakan politik uang untuk menjaring suara. Surat edaran resmi terkait hal itu sudah disebar ke seluruh caleg dan kader Golkar di Jawa Barat.
Baca: Jejak Kasus Bowo Sidik hingga Menyeret Golkar dan Nusron Wahid
"Ini penegasan kami pada seluruh caleg dan kader Golkar untuk tidak memakai politik uang guna menjaring suara. Karena itu politik jablay,” ujar Dedi Mulyadi Ketua DPD Golkar Jawa Barat saat ditemui di Karawang, Rabu 10 April 2019.
Menurut Dedi, politik uang bisa berbahaya. Apabila caleg terbiasa menggunakan cara tersebut dan terpilih, akan kecanduan dan merusak demokrasi. "Kalau menang pakai cara itu, nanti dia tiap lima tahun beli suara. Kalau kebiasaan partai bisa ternoda," kata Dedi.
Melalui surat edaran tersebut, Dedi berharap para caleg Golkar di Jawa Barat berpolitik dangan bersih, dan menjauhi kecurangan. Sebab, kata Dedi, politik uang bisa menodai marwah partai.
Dedi menuturkan, edaran tersebut juga menegaskan sikap Golkar untuk menjaga kualitas hasil Pemilu 2019 dan menjaga integritas partai tersebut di Jawa Barat. "Sekaligus menjaga marwah partai Golkar," ujar Dedi.
Baca: Bowo Sidik Mengaku Disuruh Nusron, Golkar: Jangan Seret yang Lain
Dia menegaskan, surat edaran tersebut segera dikirim ke masing masing calon legislatif. Sebagai upaya pencegahan, Dedi juga membentuk tim khusus untuk mengawasi dari dalam partai. "Tim ini akan bekerja ikut mengawasi jika ada caleg atau kader Golkar yang gunakan politik uang," tuturnya.