TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang perwakilan ulama se-provinsi Aceh hari ini, Selasa, 5 Maret 2019, di Istana Negara, Jakarta. Pimpinan rombongan ulama, Nuruzzahri Yahya, mengatakan dalam pertemuan yang berlangsung tertutup untuk media itu, Jokowi mengklairifkasi sejumlah isu miring yang menyerangnya.
Baca: TKN Sebut Hoaks Masih Tinggi di Jawa Barat
Menurut Nuruzzahri, Jokowi meminta bantuan para ulama Aceh agar bisa meluruskan berita-berita miring tersebut. "Ya supaya dapat diluruskan kepada orang yang belum tau tentang berita-berita yang bisa memecah-belah umat. Atas tuduhan yang disampaikan ke beliau," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 5 Maret 2019.
Pimpinan Pondok Pesantren Ummul Ayman ini berujar dalam pertemuan tersebut para ulama di Aceh meminta Jokowi tetap sabar dan tabah menghadapi fitnah. Mereka meminta Jokowi tetap fokus menyelesaikan semua programnya.
Nuruzzahri berujar ia dan rombongan ulama yang diundang ke Istana siap membantu Jokowi dalam meluruskan kabar hoaks. "Kami mesti benarkan yang benar dan tidak benarkan yang salah," ujarnya.
Meski akan membantu Jokowi meluruskan isu miring, Nuruzzahri membantah jika hal itu disebut berkampanye untuk kemenangan Jokowi di pemilihan presiden 2019. "Kami, kan, bukan tim sukses. Kalau yang tidak benar dibenarkan oleh umat, apa jadinya," kata dia.
Simak juga: Wakapolri Sebut Dampak Hoaks Tak Hanya Ribut di Medsos
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi turut didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Lukman menjelaskan sejumlah isu yang Jokowi luruskan dalam pertemuan tersebut adalah kabar ia anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), antek asing, dan tidak memperdulikan umat Islam. "Sebagian (ulama) memanfaatkan meminta klarifikasi kepada presiden dan tabayyun terhadap isu yang berkembang," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan ini.
