Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menengok Shelter Tsunami di Ulak Karang Padang yang Terbengkalai

image-gnews
Shelter Tsunami TES (Tempat Evakuasi Sementara) di Ulak Karang, Kota Padang, Sumatera Barat. Foto/Febrianti
Shelter Tsunami TES (Tempat Evakuasi Sementara) di Ulak Karang, Kota Padang, Sumatera Barat. Foto/Febrianti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bangunan Shelter tsunami untuk Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Ulak Karang, Padang terbengkalai. Shelter berlantai lima yang berada di Jalan Sumatera Ulak Karang yang selesai dibangun BNPB pada tahun lalu itu tidak terawat. Sejumlah peralatan pembangkit listrik tenaga surya hilang sehingga sirene peringatan tsunami tidak bisa berfungsi.

Baca juga: Sejarah Gempa Mentawai: Besaran Magnitudo dan Tsunami 2010

Sejumlah peralatan pembangkit listrik dari tenaga surya di lantai lima hilang, seperti baterai panel surya tidak terlihat, stop kontak listrik, kabel, dan lampu-lampu hilang. Dinding di bagian penyimpanan peralatan juga penuh coretan. Tidak ada sumber air bersih untuk minum dan MCK. Sirene peringatan tsunami yang ada di menara lantai lima juga tidak bisa berfungsi karena tidak ada listrik.

Shelter TES yang berjarak 500 meter dari pantai Ulak Karang itu baru selesai dibangun tahun lalu dan akan digunakan untuk tempat evakuasi menampung ribuan warga yang tinggal di Ulak Karang di daerah zona merah tsunami. Tetapi setiap kali ada gempa warga juga tidak pernah memanfaatkan bagunan ini untuk evakuasi walaupun pagarnya tidak terkunci.

“Bangunan ini tidak ada listriknya, kalau malam hari menyeramkan, bagaimana kita mau mengungsi ke atasnya, tidak pernah juga dikatakan ini untuk apa, jadi kalau ada gempa saya membawa keluarga naik motor, mencari tempat tinggi,” kata Riki, warga Ulak Karang, Senin, 12 Februari 2019. Ia menyayangkan gedung shelter itu yang tidak digunakan sehingga tidak bisa dimanfaatkan masyarakat.

“Bahkan ada kejadian kasus kekerasan seksual di sini beberapa waktu lalu, karena gelapnya gedung, itu yang membuat masyarakat jadi tidak mau kemari,” katanya.

Di Kota Padang, BNPB (Badan Nasional Penanggulang Bencana) sudah membangun tiga shelter TES (Tempat Evakuasi Sementara), dua di Tabing di Kecamatan Koto Tangah dan satu di Ulak Karang. Tiap bangunan TES ini bisa menampung hingga 4 ribu orang.

Kepala Bidang Kebencanaan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Padang Hendry mengatakan Shelter TES Ulak Karang setelah selesai dibangun setahun lalu belum diserahkan oleh BNPB ke Pemeritah Kota Padang untuk digunakan sehingga menjadi terbengkalai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua shelter TES lainnya sudah diserahkan BNPB kepada Pemerintah Kota Padang sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat.

“Dua TES yang lainnya sudah diserahkan secara resmi oleh BNPB sehingga menjadi asset Kota Padang.  Bahkan dua TES itu sekarang dikelola sangat baik oleh masyarakat di kelurahan, sehari-hari mereka manfaatkan untuk perkawinan. Kalau yang ini, kami tidak bisa melakukan apa-apa, karena belum diserahkan,” kata Hendry.

Ia mengatakan, karena belum diserahkan, anggaran untuk perawatan juga tidak bisa dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Padang. “Kami berharap ini bisa cepat diserahkan agar bisa ikut dijaga oleh masyarakat sekitar,” katanya. Ia mengatakan, pemeliharaannya juga bisa ditanggung Pemko Padang. Bahkan masyarakat juga bisa memanfaatkan dan menjaganya. "Kalau shelter yang belum diserahkan ini kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kami berharap pemerintah provinsi cepat menyelesaikan masalah ini,” kata Hendry.

Koordinator IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) Daerah Sumatra Barat, Ade Edward mengatakan persiapan mitigasi di Sumatera Barat harus cepat dilakukan karena aktivitas gempa di zona megatrust Mentawai semakin meningkat. “Padang dan Pariaman adalah yang paling terancam karena penduduknya banyak dan permukimannya padat serta jauh dari bukit,” katanya.

Baca juga: Rentetan Gempa Mentawai, Warga Pulau Pagai Mengungsi ke Bukit

Selain shelter TES, Ade Edward mengatakan bangunan tinggi yang bertahan dari gempa Pariaman 2009 juga menurutnya bisa dijadikan shelter. “Gempa pembangkit tsunami itu kan pusatnya jauh, sehingga getarannya itu tidak besar terhadap Sumatera Barat, yang dikuatirkan ini adalah tsunaminya. Belajar dari tsunami Aceh juga gempanya tidak meruntuhkan bangunan, karena tipe gempa pembangkit tsunami itu tipenya lambat," kata Ade Edward.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi di dalam lempeng Laut Filipina.


Gempa Terkini Guncang Sebagian Wilayah Maluku hingga IV MMI, Ini Data BMKG

8 hari lalu

Peta pusat gempa di Maluku, Minggu sore, 10 Maret 2024.  BMKG
Gempa Terkini Guncang Sebagian Wilayah Maluku hingga IV MMI, Ini Data BMKG

Gempa terkini mengguncang wilayah Pantai Selatan Maluku Tengah, Maluku, pada Minggu sore ini, 10 Maret 2024.


Gempa dari Zona Megathrust Enggano Kembali Getarkan Liwa Pagi Ini

14 hari lalu

Gempa Mag:5.6, Senin pagi, 4 Maret 2024 09:48:23 WIB,  Pusat gempa berada di laut 43 km baratdaya Enggano. X.com/BMKG
Gempa dari Zona Megathrust Enggano Kembali Getarkan Liwa Pagi Ini

Gempa dari laut kembali mengguncang Liwa, Bengkulu Barat, pada Senin pagi ini, 4 Maret 2024.


Gempa Terkini Getarkan Sebagian Bengkulu, BMKG: Pusatnya di Laut

15 hari lalu

Gempa bumi Mag:5.1, Minggu malam 3 Maret 2024 22:07:42 WIB, 45 km BaratDaya KAUR-BENGKULU), tidak berpotensi tsunami. X.com/BMKG
Gempa Terkini Getarkan Sebagian Bengkulu, BMKG: Pusatnya di Laut

Gempa kembali terjadi hari ini, Minggu 3 Maret 2024. Berbeda dari dua yang pertama, gempa terkini berpusat di laut.


Getarkan Parigi Moutong dan Menggoyang Lemah Malang, Ini Info Gempa Terkini BMKG

18 hari lalu

Peta pusat gempa M4,9 di Samudera Hindia yang dirasakan di Karangkates, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat pagi 1 Maret 2024. Foto : BMKG
Getarkan Parigi Moutong dan Menggoyang Lemah Malang, Ini Info Gempa Terkini BMKG

Salah satu gempa terkini berpusat di laut, berjarak 250 kilometer.


Gempa Tektonik M4.4 di Parigi Moutong, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

18 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Tektonik M4.4 di Parigi Moutong, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Dari data BMKG, gempa bumi tektonik M4.4 di Parigi Moutong tidak berpotensi memicu tsunami.


Pengembangan Sistem Deteksi Tsunami Kian Mendesak, Kepala BMKG Minta Semua Negara Tidak Pelit Ilmu

19 hari lalu

Pelampung (buoy)  air dangkal dapat mendeteksi gerakan kecil dan perubahan dasar laut yang sering merupakan pertanda bahaya alam seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Kredit: University of South Florida
Pengembangan Sistem Deteksi Tsunami Kian Mendesak, Kepala BMKG Minta Semua Negara Tidak Pelit Ilmu

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya sharing ilmu dalam pengembangan sistem peringatan dini tsunami, terutama yang non seismik.


BMKG: Gempa Tektonik M4,8 di Kepulauan Sangihe, Tidak Berpotensi Tsunami

35 hari lalu

Gempa dengan magnitudo 5,0 mengguncang Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Minggu, 28 Agustus 2022, pukul 11.58 WIB. (BMKG)
BMKG: Gempa Tektonik M4,8 di Kepulauan Sangihe, Tidak Berpotensi Tsunami

Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara diguncang gempa tektonik dengan magnitudo M4,8. BMKG menyatakan, gempa ini tak berpotensi tsunami.


Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

39 hari lalu

Pelampung (buoy)  air dangkal dapat mendeteksi gerakan kecil dan perubahan dasar laut yang sering merupakan pertanda bahaya alam seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Kredit: University of South Florida
Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.


Gempa Guncang Padang dan Mentawai Dirasakan Kuat oleh Warga, Ini Data BMKG

43 hari lalu

Peta pusat gempa yang mengguncang Padang dan Mentawai pada Senin pagi, 5 Februari 2024. istimewa
Gempa Guncang Padang dan Mentawai Dirasakan Kuat oleh Warga, Ini Data BMKG

Getaran gempa mengguncang daerah Mentawai, Padang, Agam, Padang Pariaman pada Senin pagi, pukul 07.52 WIB.