TEMPO.CO, Jakarta - Meninggalnya kriminolog dari Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, menimbulkan duka di kalangan rekan kerjanya di kampus tempat dia mengajar. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Bambang aktif mengajar di program pascasarjana kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia.
Baca: Kriminolog Bambang Widodo Umar Wafat, Polri Akan Bantu Pemakaman
Ketua Departemen Kriminolog Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Iqrak Sulhin, menuturkan Bambang dikenal sebagai pribadi yang berdedikasi tinggi, disiplin dalam hal waktu dan akademik. Tak hanya itu, dia menambahkan, Bambang juga tegas.
"Kami sangat beruntung saat beliau menjadi bagian dari jajaran staf pengajar tetap," ujar Iqrak saat dihubungi Tempo, Senin, 14 Januari 2019.
Menurut Iqrak, Bambang merupakan intelektual organik. "Tidak hanya akademisi yang meneliti dan mengajar, namun sekaligus seorang aktivis," katanya.
Bambang sebelumnya pernah ditunjuk sebagai anggota tim independen oleh Presiden Joko Widodo pada 2015. Tim itu bertugas mengatasi polemik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Markas Besar Polri.
Bambang meninggal saat menjalani perawatan di ICU (Instalasi Pelayanan Intensif) Rumah Sakit Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, 14 Januari 2019, pukul 07.15 WIB. Ia tutup usia di umurnya 71 tahun.
Berdasarkan informasi yang beredar, jenazah Bambang akan disemayamkan sementara di rumah duka di Jalan Haji Jeni No 8 RT 04 RW 07, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pemakaman akan dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.