TEMPO.CO, Sukabumi - Proses pencarian dan evakuasi korban tertimbun tanah longsor Sukabumi, tepatnya di Kampung Cigarehong, Cimapag, Sirnaresmi, Cisolok, distop sementara mulai Senin sore, 1 Januari 2019. Penghentian dilakukan mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Sore ini proses evakuasi dihentikan sementara karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan. Ini bisa membahayakan para relawan dan tim evakuasi," kata Komandan Resor Militer 061 Suryakencana Kolonel Inf Muhamad Hasan saat menggelar pers rilis di posko bencana, Senin 1 Januari 2019.
Baca : Longsor Sukabumi, Sudah 15 Korban Meninggal Dunia yang Ditemukan
Kondisi cuaca dengan curah hujan cukup tinggi juga membuat satu alat berat untuk membantu proses evakuasi belum bisa masuk ke lokasi bencana. Namun meskipun dengan alat yang ada, tetapi proses evakuasi tetap berjalan.
Kepala Seksi Operasional Badan SAR Nasional, Made Oka, mengatakan, kondisi cuaca cukup menjadi kendala dalam proses pencarian dan evakuasi. Karena itu Basarnas memetakan daerah aman saat melaksanakan proses pencarian dan evakuasi.
"Cuaca di sini cepat berubah, terutama hujan yang cepar datang dan cepat berhenti," kata Oka.
Simak juga :
Korban Longsor Sukabumi: 5 Tewas, 38 Orang Masih Tertimbun
Karena itu, lanjut dia, para petugas selalu mengamati secara visual hal-hal yang bisa berpotensi membahayakan. Ia sudah mengingatkan agar para petugas menyelamatkan diri ketika terjadi pergerakan yang bisa membahayakan.
"Minimal petugas harus berlari menyelamatkan diri dengan jarak minimal 300 meter dari titik lokasi," Oka menegaskan terkait kasus longsor Sukabumi tersebut.