TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan korban meninggal dalam bencana longsor di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, bertambah. Saat ini tercatat pada data sementara per 1 Januari 2019 pukul 10.00 WIB, lima orang meninggal.
Baca: Evakuasi Longsor Sukabumi Terhambat Minimnya Alat Berat
"Korban tewas menjadi lima orang, dan tiga luka-luka," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 Januari 2018.
Longsor di Sukabumi ini terjadi pada Senin malam, 31 Desember 2018, pukul 17.30 WIB. Longsor terjadi disebabkan hujan deras mengguyur desa. Akibatnya, terjadi aliran permukaan di areal hutan dan persawahan dari perbukitan di lokasi kejadian. Aliran air kemudian menyebabkan material perbukitan meluncur menuruni lereng dan menimbun 30 rumah.
Sutopo mengatakan, tercatat 107 jiwa dalam 32 kepala keluarga terdampak bencana longsor ini. Dari jumlah tersebut, diperkirakan masih ada 38 orang diduga tertimbun longsor dan belum ditemukan. "Sedangkan 61 orang selamat sudah ditempatkan di pengungsian," katanya.
Baca: Puluhan Rumah di Sukabumi Tertimbun Longsor
Menurut Sutopo, jumlah korban tewas ini bertambah setelah ditemukannya tiga jenazah, satu laki-laki dan satu perempuan, serta seorang bayi. "Sebelumnya, tadi malam ditemukan dua orang korban meninggal, di mana satu laki-laki dan satu perempuan, sehingga total korban meninggal hingga saat ini lima orang," ucapnya.
Saat ini tim SAR gabungan masih terus mencari korban yang diduga tertimbun longsor tersebut. Menurut Sutopo, evakuasi ini terkendala minimnya alat berat serta kondisi alam. "Kondisi tanah yang rapuh terurai serta berlumpur akibat hujan masih menyulitkan evakuasi," tuturnya.
FAJAR PEBRIANTO