TEMPO.CO, Lampung Selatan - Sebanyak 62 orang warga Pulau Sebuku di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan yang berada dekat Gunung Anak Krakatau diungsikan ke lokasi sementara di sekitar SD Negeri 1 Way Urang, Kalianda pada Jumat malam, 28 Desember 2018.
Pelaksana Tugas Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto sempat meninjau kesiapan lokasi yang akan dijadikan pos pengungsian bagi warga Pulau Sebuku tersebut. Warga Pulau Sebuku dievakuasi menggunakan KRI Torani TNI Angkatan Laut menuju Dermaga 7 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Baca: Cerita Korban Tsunami Lampung Mengungsi di Kebun Cengkeh
Sebelumnya, upaya evakuasi terus dilakukan terhadap warga di pulau-pulau berpenghuni di Selat Sunda yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau menyusul kenaikan status aktivitas vulkanik dari level II atau waspada ke level III atau siaga sejak Kamis, 27 Desember 2018. Seluruh warga Pulau Sebesi sebelumnya secara vertahap sudah dievakuasi ke Lampung dan kini mengungsi di Lapangan Tenis Indoor Kalianda.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei memastikan stok bahan makanan untuk pengungsi korban tsunami di Lampung Selatan masih aman. "Kami sudah mengecek semua di lapangan, untuk kebutuhan dasar sampai dua minggu ke depan stoknya masih aman, bahkan sangat berlimpah," ujarnya usai menyerahkan bantuan di rumah dinas bupati Lampung Selatan.
Baca: Gunung Anak Krakatau Siaga, Seluruh Warga Pulau Sebesi Diungsikan
Meskipun persediaan bantuan dari makanan dan obat-obatan sudah berlimpah, kata Willem, pengungsi masih kekurangan selimut dan matras. "Saat ini kita usahakan tambah terus, jadi kita selalu memantau apa saja yang dibutuhkan di lapangan, jika ada kekurangan akan segera kita penuhi," kata dia.
Saat ini, kata Willem, jumlah pengungsi di Lampung tercatat sebanyak 7.617 jiwa yang tersebar di 14 titik. "Saat ini, yang sedang kita tangani adalah evakuasi saudara-saudara kita yang tinggal di Pulau Sebesi dan Sebuku. Saya lihat ini ditempatkan di tempat yang sangat layak di Lapangan Tenis Indoor Kalianda," ujarnya.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau sebelumnya telah menyebabkan tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Banten dan Lampung. Untuk mengantisipasi terjadinya tsunami akibat aktivitas vulkanik atau erupsi, warga yang berada di sekitar pantai dan gunung Anak Krakatau diungsikan.