TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo mengakui ada dinamika di internal partainya yang menjadi alasan mundurnya sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat PAN. Namun, Drajad enggan membeberkan dinamika itu.
Baca: Politikus PAN yang Mundur akan Tetap Bantu Pemenangan Prabowo
"Memang ada urusan dinamika internal DPP PAN, tapi saya tidak berhak bercerita ke pihak lain. Biar mereka yang bercerita," kata Drajad melalui pesan singkat, Jumat, 28 Desember 2018.
Sebelumnya, tiga pengurus DPP PAN menyatakan mundur dari jabatannya. Mereka ialah Bendahara Umum Nasrullah, Ketua Badan Cyber dan Media Agung Mozin, dan Sekretaris Dewan Kehormatan Putra Jaya Husin.
Agung mengatakan mundur dari partai. Saat ditanya alasannya, Agung menyinggung soal tata kelola partai dan pengambilan keputusan yang menurutnya tak sesuai aturan organisasi. Nasrullah tak membeberkan alasannya. Sedangkan Putra menyatakan dirinya bukan mundur, melainkan nonaktif dari partai. Putra tak membeberkan perbedaan antara mundur dari jabatan dan nonaktif yang dia maksudkan.
Baca: Dua Elite PAN Mundur dan Nonaktif dari Partai
Drajad mengaku sudah mendengar langsung dari Putra Jaya dan Nasrullah ihwal pengunduran diri mereka. Selain persoalan internal, kata Drajad, keduanya ingin fokus mengurus bisnis, keluarga, dan hal lainnya.
Kendati begitu, Drajad berujar keduanya tetap solid ikut berusaha memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pasangan calon yang diusung PAN. Dia juga mengklaim pengunduran diri ketiga orang itu tak terkait dengan dukungan kepada calon presiden petahana Joko Widodo. "Itu adalah hoax," kata Drajad.
Drajad mengimbuhkan, kampanye pemenangan pemilihan legislatif dan Prabowo-Sandiaga oleh PAN tak lantas menjadi lemah dengan mundurnya tiga pengurus itu. "Kampanye naik dari gigi dua ke gigi tiga sekarang," kata Drajad.