TEMPO.CO, Jakarta - Bangunan sepanjang bibir Pantai Carita, Banten tinggal puing-puing usai diterjang tsunami Selat Sunda, Sabtu malam, 22 Desember 2018. Hotel, villa, dan pusat wisata di Pantai Carita yang kerap menjadi tujuan destinasi saat liburan tiba, hanya tinggal reruntuhan. Mobil, motor, dan sejumlah peralatan rumah terjungkir terbalik di tepi jalan, tak tahu siapa yang memiliki.
Simak: Pantauan Udara: Lima Pantai di Pandeglang yang Diterjang Tsunami
"Carita merupakan salah satu daerah yang paling terdampak parah," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Ahad, 23 Desember 2018.
Pantai Carita merupakan destinasi yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Pandeglang, Banten. Wisata di pantai ini menjadi wilayah pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal ataupun wisatawan mancanegara khususnya pada akhir pekan.
Setelah terjadi tsunami Aceh, pengunjung Pantai Carita sempat mengalami penurunan. Namun, seiring berjalannya waktu, pantai ini kembali ramai dikunjungi. Tak jarang terjadi kepadatan kendaraan pada akhir pekan.
Sebelum diterjadi tsunami, pantai Carita menawarkan suguhan pemandangan hamparan pasir yang lembut dan air laut biru yang berombak kecil. Aroma laut yang khas berpadu sempurna dengan pepohonan rindang di tepian pantai. Karena letaknya yang dekat dengan selat sunda, dari kejauhan akan nampak pemandangan anak Gunung Krakatau yang kokoh berdiri.
Baca: Ditemukan Rapor Teronggok di Tepi Pantai Carita Pasca-Tsunami
Namun, keadaan di Pantai Carita berubah drastis setelah terjadi tsunami. Kini, air laut berwarna kecokelatan. Ombak besar masih besar karena angin dan cuaca tak menentu. Saat Tempo menyusuri pantai ini, kekhawatiran akan munculnya gelombang besar masih terus membayangi.