TEMPO.CO, Toraja - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan jajarannya untuk segera menangani bencana tsunami Selat Sunda yang menerjang Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan pada Sabtu, 22 Desember 2018.
"Tadi pagi sudah saya perintahkan ke kepala BNPB, Mensos, Panglima. Semua sudah bergerak di lapangan," kata Jokowi di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Ahad, 23 Desember 2018. Jokowi ingin agar tanggap darurat ini dikerjakan di lapangan dengan cepat dan sebaik-baiknya.
Baca: Korban Tewas Tsunami Selat Sunda Bertambah Jadi 43 Orang
Jokowi mengaku masih menunggu laporan terbaru mengenai penanganan bencana tersebut. Dia terus memperbarui informasi sejak pagi dengan menelepon jajarannya. "Pagi tadi saya telepon masih sedikit (korbannya) dan tadi siang tadi saya telepon juga. Kita tunggu saja nanti laporan dari sana," ujarnya.
Ia mengucapkan belasungkawa terhadap korban bencana. "Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada korban di Banten, di Serang, Pandeglang. Semoga yang ditinggalkan diberikan kesabaran," kata Jokowi.
Tsunami Selat Sunda terjadi Sabtu malam sekitar pukul 21.27 WIB. Hingga Ahad pagi pukul 07.00 WIB, BNPB mencatat ada 43 orang meninggal, 584 orang luka-luka, dan 2 orang hilang. Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.
Baca: Tsunami Selat Sunda, Gubernur Banten: Lima Pantai Terdampak
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Pandeglang merupakan daerah yang paling parah terdampak tsunami. Di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat.
Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. "Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang," katanya melalui keterangan tertulis, Ahad, 23 Desember 2018.
Di Lampung Selatan, BNPB mencatat ada 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan 2 orang hilang.
Baca: Band Seventeen Dikabarkan Jadi Korban Tsunami Selat Sunda
Sutopo menuturkan, pendataan masih dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah. Dia menyatakan penanganan darurat terus dilakukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat.
Masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami Selat Sunda dan kemungkinan susulannya.