TEMPO.CO, Bandarlampung - Pemerintah Provinsi Lampung membuka dapur umum untuk pengungsi korban tsunami dan gelombang tinggi pada Sabtu malam, 22 Desember 2018. Peristiwa ini juga menerjang kawasan partai di Provinsi Banten, seperti Serang dan Pandeglang.
Baca: Tak Ada Peringatan Dini Tsunami Selat Sunda, Begini Kata BMKG
"Kami siapkan dapur umum dan menyiapkan makanan bagi para pengungsi yang ada di kantor Gubernur Lampung," kata Sekretaris Daerah Lampung Hamartoni Ahadis, di Bandarlampung, Minggu, 23 Desember 2018.
Menurut Hamartoni, pengungsi mendapatkan suplai makanan gratis selama mereka berada di penampungan. Sampai pagi ini, kata dia, tercatat 7 orang warga meninggal dan 89 luka-luka akibat gelombang tinggi air laut di Lampung Selatan.
"Kondisi terparah terjadi di empat kecamatan Lampung Selatan, yakni Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo, dan Katibung," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lampung Selatan, I Ketut Sukerta, saat dihubungi dari Bandarlampung, Minggu, 23 Desember 2018.
Tim evakuasi masih mencari kemungkinan korban lainnya di empat kecamatan tersebut. "Fokus kami di empat kecamatan ini," kata Ketut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB merilis, bencana gelombang pasang tinggi dan tsunami mengakibatkan puluhan korban jiwa serta ratusan orang luka-luka. Korban tersebar di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan dan Serang.
Di Kabupaten Pandeglang, tsunami berdampak ke Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur, menyebabkan 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, sembilan hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.
Tsunami juga menyebabkan tiga orang meninggal dunia, empat orang terluka dan dua orang hilang di Kabupaten Serang. Di daerah ini, tsunami menerjang kawasan permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita.
"Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan. Sementara itu Jalan Raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwonugroho.
ANTARA