TEMPO.CO, Timika - Kepolisian Daerah Papua dan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih menghadapi hambatan yang cukup berat dalam melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata yang menyerang para pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua pada Ahad, 2 Desember lalu.
"Di sana itu daerah ketinggian di atas 10 ribu kaki dengan oksigen tipis, lereng-lereng curam, cuaca juga tidak bersahabat, signal telepon tidak ada," kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Martuani Sormin saat dihubungi Antara pada Selasa, 11 Desember 2018.
Baca: Korban Selamat Penembakan Papua asal Garut Jalani Trauma Healing
Menurut Martuani, anggota tim gabungan kita tidak terbiasa dengan medan gunung. "Sementara mereka sudah terbiasa karena mereka menyatu dan dibesarkan di alam seperti itu," kata dia.
Meski begitu, Martuani menegaskan polisi dibantu oleh anggota TNI dari Kodam Cenderawasih akan tetap melakukan pengejaran. "Komitmen kami dari Polda Papua tidak akan berhenti untuk melakukan pengejaran, penangkapan dan penegakan hukum terhadap KKB ini," ujarnya.
Martuani mengatakan sesuai perintah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian bahwa jajaran TNI akan memberikan dukungan penuh kepada Polri dalam rangka menangkap, memproses dan mengajukan ke persidangan anggota kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
Baca: Kejar Kelompok Bersenjata, Polda Papua dan TNI Bentuk Tim
Kelompok bersenjata di Papua pada Ahad, 2 Desember 2018 menyerang puluhan pekerja yang membangun jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua. Akibat penyerangan itu, belasan pekerja dan satu orang anggota TNI tewas. Sejauh ini, tim gabungan TNI dan Polri menemukan 17 jenazah yang sudah teridentifikasi.
Sementara itu Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menegaskan bahwa pembangunan Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga akan kembali dilanjutkan dalam waktu dekat. "Perintah Panglima TNI sudah jelas bahwa pembangunan kembali Jalan Trans Papua akan segera dilakukan, tidak boleh berhenti," katanya.
Baca: Jenazah ke-17 Korban Penembakan di Nduga Papua Teridentifikasi