TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menantang mahasiswa-mahasiswa untuk demonstrasi mendukung kebijakannya. Ia mencontohkan tidak pernah ada yang unjuk rasa mendukung pemerintah agar mengambil alih saham mayoritas milik PT Freeport Indonesia.
"Didemo, dong. Demo mendukung. Ada yang demo mendukung gitu, loh," kata Jokowi saat menerima peserta Konferensi Mahasiswa Nasional Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, 7 Desember 2018.
Baca: Ajak Ulama Berdialog, Jokowi Klarifikasi Isu Antek Asing dan PKI
Jokowi menjelaskan negoisasi untuk memiliki saham mayoritas Freeport sangat alot. Namun ia memastikan pada bulan ini semuanya beres. "Akan kami selesaikan 100 persen dan mayoritas 51 persen jadi milik Indonesia," ujarnya.
Menurut Jokowi, saat berusaha mengambil saham mayoritas PT Freeport Indonesia itu, selama ini pemerintah dibiarkan jalan sendiri tanpa adanya dukungan. Bukannya mendapat dukungan, kata dia, yang merebak justru isu pemerintah antek asing.
"Saya dibiarkan jalan sendiri malah dibilang antek asing. Ini gimana dibolak-balik," kata Jokowi.
Baca: Jokowi: 40 Tahun Hanya Dapat 9 Persen dari Freeport Enggak Demo
Jokowi membantah jika pemerintahannya disebut pro asing. Ia mengklaim justru di era kepemimpinannya banyak aset asing yang diambil alih. Selain memiliki mayoritas saham PT Freeport Indonesia, pemerintah sudah lebih dulu berhasil ambil alih kepemilikan blok Mahakam dan blok Rokan.
Ia juga merasa heran lantaran hanya di zaman pemerintahannya isu pemerintah pro asing meluas. Jokowi mempertanyakan mengapa puluhan tahun saat Freeport masih dikuasai asing tidak ada yang menyebut pemerintahan sebelumnya antek asing. "Bertahan-tahun enggak ada yang bilang antek asing. Begitu 4 tahun ini antek asing, antek asing, antek asing, gimana sih," kata Jokowi.
Baca: Jokowi Jelaskan Isu Antek Asing hingga Investasi ke 31 Bupati