TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferry Juliantono menanggapi hasil sigi Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang menunjukkan elektabilitas Prabowo stagnan. Menurut Ferry alih-alih mengevaluasi cara berkampanye, sebaliknya mereka akan mengevaluasi LSI.
Baca: Survei: Elektabilitas Jokowi 53,2 Persen, Prabowo 31,2 Persen
"Kami akan survei rakyat masih percaya LSI apa tidak?" kata Ferry saat dihubungi Tempo, Jumat, 7 Desember 2018.
Menurut Ferry, hasil survei LSI berbeda jauh dengan hasil lembaga sigi lain. Pihaknya meragukan independensi LSI dalam melakukan survei. Ia pun mengaku tak mau ambil pusing dan lebih percaya pada survei internal yang mereka miliki di BPN.
Hasil survei LSI menunjukkan selisih yang cukup signifikan antara elektabilitas pasangan Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - sandiaga. Pasangan Jokowi - Ma'ruf mendapatkan 53,2 persen suara, sedangkan Prabowo - Sandiaga hanya 31,2 persen.
Selama dua bulan masa kampanye, September dan Oktober 2018, LSI merekam dinamika elektabilitas. Menurut peneliti LSI, Rully Akbar, hasil termutakhir ini tidak banyak berubah. "Jarak kedua kandidat masih tetap di atas 20 persen dengan keunggulan Jokowi-Ma'ruf dibandingkan Prabowo-Sandi," tutur Rully dalam rilis hasil survei di Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018.
Baca: Survei: Jokowi Terlibat Percakapan Sensasi, Prabowo Nihil Program
Menurut Rully, kedua kubu masih sibuk terlibat dalam adu pernyataan penuh sensasi. Padahal menurut hasil survei mereka cara seperti ini tidak banyak memengaruhi pada elektabilitas.
"Petahana (Jokowi) dan tim masih terlihat ikut terlibat dalam percakapan yang penuh sensasi di masa awal kampanye. Di pihak penantang (Prabowo) belum ada satu pun program kerja yang terdengar masif di telinga publik selama periode awal kampanye," kata Rully.
Pengumpulan data pada survei ini dilaksanakan pada 10 hingga 19 November 2018. Metodologi survei menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200. Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dan margin of error survei ini diklaim sebesar kurang lebih 2,9 persen.