TEMPO.CO, Jakarta-Calon presiden Prabowo Subianto batal diundang dalam acara Muktamar ke-XVII Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, Rabu, 28 November 2018. Menurut Prabowo, ada masalah teknis sehingga ia tak jadi menghadiri kegiatan yang salah satu agendanya menentukan ketua umum tersebut.
"Enggak tahu kenapa (tidak jadi diundang). Mungkin tampang saya kurang menyenangkan bagi beberapa pihak," kata Prabowo dalam rilis yang disiarkan tim medianya pada Rabu sore. Prabowo mengungkapkan alasan batalnya kunjungan ke acara Muktamar Pemuda Muhammadiyah itu saat bersilaturahmi dengan warga Muhammadiyah Yogyakarta di sebuah hotel di Sleman.
Baca: Prabowo Batal Hadiri Muktamar Pemuda Muhammadiyah, karena
Prabowo menuturkan selain tidak diundang, ia juga emoh melanggar aturan larangan kampanye yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal kampanye di institusi pendidikan. Musababnya, muktamar itu dilakukan di kompleks kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Bantul.
Meski batal datang, Prabowo mengaku tidak terlalu memikirkannya. Ia malah terkesan bersyukur. Sebab, ia menyebut, bila menghadiri muktamar, mantan Danjen Koppasus itu harus berhati-hati berucap lantaran banyak pejabat datang. "Kalau di sini saya bebas berbicara apa saja dan tanpa teks," katanya.
Simak: Survei Median: Prabowo Unggul di Kalangan Pengguna Media Sosial
Ketidakhadiran Prabowo dalam momentum penting Pemuda Muhammadiyah tersebut pun dianggap bukan masalah. Prabowo menekankan, hubungannya dengan organisasi massa yang pernah diampu Amien Rais itu tidak surut.
Bahkan, Prabowo mengaku telah berkontak dengan Amien soal kunjungan kampanyenya ke Yogyakarta. Ia menyebut bukan agenda muktamar yang dibincangkan, melainkan acara bersilaturahmi dengan warga Muhammadiyah itulah yang dirembuk.
Prabowo mengajak warga Muhammadiyah berpartisipasi dalam pemilu 2019. Ia meminta mereka menjadi saksi dalam pemungutan suara. "Jagalah tempat pemungutan suara kalian. Jangan mengandalkan saksi, tapi semua harus menjadi saksi," ucapnya.