INFO NASIONAL - Musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 berpenumpang 189 orang, termasuk kru pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang, Senin, 29 Oktober 2018, pukul 06.33 WIB, mengundang simpati dan duka mendalam rakyat Indonesia.
Ucapan rasa duka pun muncul dari berbagai elemen masyarakat di berbagai media massa serta media sosial. Dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin juga menyampaikan rasa duka dan keprihatinan mendalam atas musibah tersebut.
Baca Juga:
"Saya sangat berduka atas korban meninggal dari musibah tersebut. Semoga amal ibadah mereka diterima Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga diberikan kesabaran serta ketabahan," ucapnya setelah gelaran Sosialisasi Empat Pilar MPR, di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Oktober 2018.
Dalam kesempatan itu, Mahyudin juga sangat mengapresiasi kerja cepat pihak-pihak berwenang, seperti Basarnas, TNI, Polri, KNKT, dan pihak-pihak lain dalam penanganan musibah tersebut. "Untuk saat ini, biarlah mereka bekerja melakukan berbagai hal, seperti search and rescue, investigasi, serta identifikasi hingga pada akhirnya keluar hasil mengapa dan penyebab kecelakaan tersebut terjadi. Kita yang tidak paham atau awam jangan lantas berspekulasi macam-macam, komentar macam-macam, jangan posting gambar dan kabar-kabar hoax," ujarnya.
Musibah ini, kata Mahyudin, memang memukul dunia penerbangan Indonesia. "Baru kemarin Juni 2018 European Commission mewakili Uni Eropa resmi mencabut larangan terbang untuk semua maskapai penerbangan asal Indonesia. Mudah-mudahan pelarangan tidak terjadi lagi," ucapnya.
Baca Juga:
Mahyudin berharap pencarian dan identifikasi para korban cepat dilakukan agar keluarga para korban tenang, investigasi cepat selesai, dan dicari solusinya agar kejadian tidak terulang kembali.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin, 29 Oktober 2018, hilang kontak tak lama setelah 13 menit take off dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, dan dinyatakan jatuh di perairan Karawang. (*)