TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Palu menerima komitmen bantuan uang dari Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) senilai Rp 1,6 miliar pada Rabu, 10 Oktober 2018. Bantuan tersebut diterima langsung Wali Kota Palu, Hidayat Lama Karate, serta Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo alias Pasha, di rumah dinas mereka, Jalan Balai Kota Timur.
Baca: Panas Terik, Pengungsi Gempa Palu Terkenang Rumah yang Nyaman
"Hari ini kami menerima bantuan dari Pemerintah Kota Bontang, Bogor, Binjai, Medan, dan Tangerang Selatan," kata Hidayat kepada Tempo saat ditemui di lokasi tersebut. Menurut Hidayat, nilai bantuan itu masih akan terus bertambah. Musababnya, ada setidaknya 93 kota atau kabupaten yang belum menyampaikan bantuan melalui APEKSI.
Nominal bantuan dari lima kabupaten atau kota yang sudah menyerahkan bantuan ke Palu nilainya beragam. Dalam catatan Hidayat, Pemkot Bontang memberikan bantuan senilai Rp 250 juta. Sedangkan bantuan dari Bogor ialah Rp 50 juta dan diberikan secara tunai.
Kemudian Pemerintah Kota Binjai menyampaikan bantuan Rp 50 jutanya dengan metode transfer. Begitu juga Tangerang Selatan yang berjanji akan mentansfer bantuan senilai Rp 780 juta. Terakhir, Medan, memberikan bantuannya dalam bentuk transfer pula sebesar Rp 600 juta.
Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Eldin mengatakan bantuan tersebut dihimpun dari masyarakat setempat. Begitu juga dengan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Airin, kepada Tempo, mengatakan bantuan itu murni dari iuran warga Tangerang Selatan yang dihimpun secara resmi oleh pemerintah. Selain uang tunai, sejumlah wali kota menyerahkan bantuan mereka berupa susu untuk anak-anak, makanan, pempers, dan pembalut wanita.
Baca: Tim Crisis Center Kemenpar Observasi Ekosistem Wisata Kota Palu
Hidayat mengatakan bantuan ini akan didistribusikan ke titik-titik pengungsian resmi yang saat ini jumlahnya tercatat 129 lokasi. Hidayat juga mengimbau bantuan yang masuk ke Palu sebaiknya dikoordinasikan langsung melalui pemerintah, karena selama ini terjadi miskoordinasi pendistribusian bantuan yang masuk ke Palu. "Ada banyak yang dilaporkan masuk, ada 12 truk tapi sampai di kami cuma 1-2 truk," katanya.
Ihwal bantuan dana tunai, Hidayat berujar, uang itu akan disimpan untuk kebutuhan tak terduga, misalnya pembelian logistik. "Saat ini logistik kami mepet untuk beras. Kami butuh 16 ton setiap hari," ujarnya.